SuaraSumsel.id - Timnas Indonesia u-23 tidak mampu mempertahankan rekor kemenangan kontra Bangladesh, pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong menyatakan tidak puas dengan performa dua pemain asuhannya, Muhammad Dimas Drajad dan Stefano Lilipaly.
Kedua sosok itu seharusnya menampilkan performa lebih baik saat diturunkan sebagai penyerang pada laga persahabatan FIFA kontra Bangladesh di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Rabu (1/6), yang tuntas dengan hasil imbang tanpa gol.
Dalam laga melawan Bangladesh, Lilipaly tampil sejak awal pertandingan, sementara Drajad baru turun pada babak kedua menggantikan Muhammad Rafli.
“Sebagai penyerang, mereka seharusnya bisa membuat peluang. Mereka tidak melakukan itu. Sampai hari ini, mereka belum memenuhi ekspektasi saya,” ujar juru taktik asal Korea Selatan itu.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Sumsel 2 Juni 2022, Palembang Bakal Hujan di Malam Hari
Lilipaly yang posisi aslinya adalah sayap kanan kerap berada sejajar dengan penyerang, baik Rafli maupun Drajad. Shin tampak menggunakan formasi 4-4-2.
Sepanjang laga, pesepakbola yang akrab dipanggil Fano itu melepaskan dua percobaan tepat ke gawang lawan tetapi semuanya dapat ditepis kiper Bangladesh, Anisur Rahman.
Fano bahkan sempat mencetak gol pada menit ke-73, tetapi dianulir oleh wasit lantaran sang pengirim “assist”, Drajad dianggap “offside”.
Sedangkan Drajad tidak mencatatkan satu pun tembakan yang mengarah ke gawang Bangladesh.
Drajad, laga menghadapi Bangladesh juga menjadi pertandingan pertamanya untuk timnas senior Indonesia. Sebelumnya, pemain berumur 25 tahun itu berkutat di skuad timnas U-23 pada masa kepelatihan juru taktik Indra Sjafri.
Baca Juga:Harga Telur Ayam di Sumsel Meroket, Tembus Rp28.000 per Kilogram
Lilipaly dan Drajad adalah dua pemain berstatus debutan di timnas asuhan Shin. Lilipaly memang pernah memperkuat timnas senior Indonesia, tetapi itu terakhir kali terjadi pada tahun 2019, saat skuad “Garuda” ditangani pelatih Simon McMenemy.