SuaraSumsel.id - Sebanyak 1 kilogram narkoba jenis sabu hasil ungkap kasus Satres Narkoba Polres Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Sabu tersebut disimpan di bawah kandang ayam guna mengelabui petugas dan kini pemiliknya masih kabur.
Sabu ini diperoleh dirumah bandar yang masih DPO di Jalan Yos Sudarso, RT 01, Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau. Sayangnya saat digerebek, pemilik tidak berada di rumah.
"Kita lakukan penggeledahan dan berhasil menemukan 1 bungkus plastik teh cina merk Guanyinwang yang dibalut dengan lakban warna hitam yang berisikan kristal putih diduga narkotika jenis sabu," kata Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi didampingi Kasat Narkoba, AKP Hendri kepada awak media.
Sabu tersebut dibungkus dengan bungkusan teh dan disimpan di bawah kandang ayam yang bersebelahan dengan rumah bandar.
Baca Juga:Masyarakat dan Tokoh di Sumsel Doakan Buya Syafii Maarif: Beliau Teladan dan Guru Bangsa
Selanjutnya polisi memanggil ketua RT dan masyarakat sekitar untuk menyaksikan temuan tersebut, dan barang bukti disita. "Barang bukti disita guna dijadikan barang bukti untuk proses penyelidikan dan penyidikan," ungkapnya.
Kapolres mengungkapkan, barang bukti sabu sebanyak 1 Kg tersebut nilainya diperkirakan sekitar Rp750 juta. Barang bukti itu pun sudah dilakukan pemusnahan.
"Karena itu saya perintahkan Kasat Narkoba cepat-cepat dimusnahkan BB. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," tegasnya.
Pemusnahan barang bukti tersebut disaksikan langsung perwakilan pihak Kejaksaan, Pengadilan, BNN (Badan Narkotika Nasional) dan stakeholder lainnya.
Kapolres mejelaskan, Kota Lubuklinggau merupakan daerah transit atau perlintasan sehingga rentan dengan peredaran narkoba. Untuk itu sebagai upaya pencegahan agar narkoba tidak masuk ke Lubuklinggau, anggotanya sesering mungkin melaksanakan operasi.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca 27 Mei 2022: Sejumlah Daerah di Sumsel Ini Diguyur Hujan Sedang Hingga Lebat
Selain itu, langkah pencegahan juga dilakukan pihaknya dengan menampung setiap informasi yang masuk dari masyarakat.
"Lubuklinggau ini sebagai kota transit, jadi barang ini mau dikirim ke Bengkulu lewat Linggau. Mamu dikirim ke Palembang, lewat Linggau. Mau dikirim ke Jakarta lewar Linggau. Karena kalau lewat udara, ini sangat ketat," pungkasnya
Kontributor: Malik