SuaraSumsel.id - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin membenahi pertambangan timah. Apalagi di provinsi penghasil timah nomor dua terbesar dunia tersebut.
"Saya sebelum dilantik, Presiden Jokowi menginstruksikan untuk melakukan hilirisasi industri pertambangan timah," kata Ridwan Djamaluddin melansir ANTARA.
Sebelum dilantik menjadi Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian juga berpesan untuk membenahi tata kelola pertimahan di Babel ini.
"Membenahi pertambangan timah ini menjadi tugas khusus yang diberikan oleh pemerintah pusat, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca 17 Mei 2022, Sumsel Berawan dengan Potensi Hujan Ringan
Ridwan Djamaluddin juga menjabat sebagai Dirjen ESDM mengatakan terkait peningkatan royalti dari PT Timah Tbk karena eksploitasi pertambangan yang tidak sebanding dengan kerusakan alam yang terjadi.
Selain itu juga ada peluang untuk ditingkatkan, dan saat ini sedang dibahas di Kementerian ESDM.
"Progres saham hingga saat ini belum begitu maju, hal ini dikarenakan PT Timah merupakan perusahaan terbuka sehingga mekanismenya tidak bisa kita putuskan sepihak," sambung ia.
Babel merupakan wilayah pertambangan timah, tentunya dirinya ingin diimplementasikan di sini, agar dampak ekonomi terasa bagi masyarakat.
"Kerja ini tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari, sangat penting untuk membangun kekompakan dan komunikasi yang baik. Yang paling penting, kita harus sama-sama menyadari bahwa bekerja untuk tujuan yang sama, yaitu untuk masyarakat luas," ujarnya.
Baca Juga:Minyak Goreng Curah di Pasar Tradisional di Sumsel Mulai Terisi, Harga Rp18.000 Per Kilogram