SuaraSumsel.id - Proses penyelidikan pada tiga pelaku pemukul sekaligus penganiaya Ade Armando masih dalam pemeriksaan. Dalam pengakuannya di hadapan penyidik Polda Metro Jaya, pelaku mengungkapkan kesal pada Ade Armando karena aktivitas media sosialnya.
"Saudara Muhammad Bagja menyampaikan dalam pemeriksaan bahwa yang bersangkutan kesal dengan apa yang selama ini disuarakan korban di media sosial," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan di Jakarta, Rabu.
Pelaku kedua bernama Komarudin mengaku ikut mengeroyok Ade Armando karena situasi yang mendukung saat peristiwa tersebut.
Adapun motif tersangka ketiga atas nama Dhia Ul Haq, masih belum diungkap karena masih dalam proses pemeriksaan.
"Ketiga ditangkap Rabu dini hari sekitar pukul 02.30 WIB di Serpong, Tangerang Selatan, Banten," sambungnya.
Ketiga tersangka masih dalam penyelidikan. Polisi mengaku masih mencari tiga pengeroyokan lainnya, atas nama Ade Purnama, Abdul Latief dan Abdul Manaf.
"Di video yang beredar di media sosial, yang bersangkutan ini melakukan provokasi di antaranya mengeluarkan kata-kata 'Ade Armando sudah mati' dan 'Semua, turun semua yang ada di Jakarta'," tutur Zulpan.
Dosen Universitas Indonesia (UI) sekaligus Pegiat media sosial (medsos) Ade Armando dianiaya oleh massa ketika mengikuti demonstrasi mahasiswa oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Komplek Parlemen Senayan.
Ade diselamatkan petugas dari amuk massa yang berada di lokasi unjuk rasa. Ade menderita luka di bagian kepala sehingga harus mendapatkan perawatan intensif. (ANTARA)
Baca Juga:Kopi Pagar Alam Sumsel Siap Ekspor, Sasar Segmen Pasar Produk Premium