SuaraSumsel.id - Sidang masjid Sriwijaya kembali berlanjut di Pengadilan Tipikor Palembang, Kamis (28/3/2022). Mantan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin di hadapan majelis hakim Yoserizal secara virtual menyebut jika proposal pembangunan masjid Sriwijaya ada.
“Sedangkan terkait proposal, itu kan teknis ya. Tapi untuk dana hibah, proposal adalah syarat utama, tidak masuk akal kalau tidak ada propsoalnya,” kata Alex.
Alex menjelaskan pertemuan yang dilakukan di Griya Agung bersama pihak Yayasan Wakaf Masjid Sriwijaya, yakni Marwah M Diah dan juga dihadiri oleh Laonma PL Tobing.
Dia pun, memerintahkan agar Laonma PL Tobing menganggarkan Rp100 miliar pada pembangunan masjid tersebut.
Baca Juga:Mantan Anggota DPRD Sumsel Sakim Ditahan, Kasus Penipuan Jual Beli Tanah Rp13 Miliar
“Mulanya saat itu Marwah M Diah mengatakan jika akan ada bantuan dari Arab Saudi, tapi sampai saat ini kan bantuan itu tidak ada. Makanya kala itu saya sampaikan, jika kita akan bangun masjid tersebut sendiri secara bertahap dan semampunya. Jadi, saya tidak pernah menginstruksi menganggarkan setiap tahun Rp 100 miliar. Sebab gubernur itu tidak bisa memerintahkan menganggarkan setiap tahun Rp 100 miliar,” terang Alex melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Kamis (29/3/2022).
Dilanjutkan Alex Noerdin, kemudian terkait adanya disposisi di berkas percairan dana hibah Masjid Sriwijaya dengan tulisan ‘setuju’, bukan berarti BPKAD langsung memproses pencairannya.
“Disposisi saya itu kan di berkas yayasan, jadi BPKAD saat melakukan verifikasi kalau ada yang tidak terpenuhi dapat menerbitkan nota dinas kepada saya, sampaikan ke saya, Pak Gub ini tidak bisa diberikan dana hibahnya karena ada yang kurang. Jadi, BPKAD harus memverifikasinya dulu, bukan langsung menyetujuinya,” tutupnya
Dalam kasus ini, Alex Noerdin pun ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan 11 orang lainnya. Empat tersangka kasus masjid Sriwijaya telah menjalankan vonis.
Baca Juga:Pelaku Penembak Anggota Polres OKU Timur Belum Terungkap, Polda Sumsel Tunggu Hasil Ini