Nengsih Marlina, Wanita yang Dibakar Oknum Polisi di Muara Enim Gegara Cemburu Meninggal Dunia

Seorang oknum polisi di Muara Enim, membakar pacarnya, DN yang diduga karena motif cemburu.

Tasmalinda
Minggu, 27 Maret 2022 | 10:18 WIB
Nengsih Marlina, Wanita yang Dibakar Oknum Polisi di Muara Enim Gegara Cemburu Meninggal Dunia
ilustrasi jenazah. Wanita yang Dibakar Oknum Polisi di Muara Enim Gegara Cemburu Meninggal Dunia

SuaraSumsel.id - Masih ingat dengan kejadian oknum polisi di Muara Enim Sumatera Selatan yang tega membakar pacarnya hanya gegara cemburu? Kabar dukanya, wanita yang diketahui bernama Nengsih Marlina (25), meninggal dunia.

Nyawa Nengsih Marlina, mantan pacar oknum anggota polisi, Ardiansyah yang bertugas di Polres Lahat meninggal dunia, di Rumah Sakit HM Rabain, Sabtu (26/3/2022) 

Perempuan muda ini mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 14.37 WIB setelah sempat kritis dan masuk ruang ICU.

Melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, jenazah almarhumah dibawa ke rumah duka yang berada Jalan Rukun Damai, RT 3, RW 3, Kelurahan Tungkal, Kecamatan Muaraenim, Sumsel. Jenazah Nengsih sendiri tiba di rumah duka sekitar pukul 16.00 WIB, menggunakan mobil jenazah RS HM Rabain MUaraenim.

Baca Juga:Memasuki Bulan Ramadhan, Lapas dan Rutan di Sumsel Tingkatkan Operasi Halinar

Rumah Nengsih berada di pemukiman padat penduduk, sehingga pelayat yang datang cukup banyak hingga memenuhi jalan setempat.

Ketua RT 03 RW 03, Kelurahan Tungkal, Salidin mengatakan, jenazah akan dimakamkan di PAL 100 perbatasan Lahat Muara Enim, sebelum magrib.

Menurut keterangan keluarga, korban sempat mengalami kritis sejak tiga hari lalu.

Keluarga sempat mencari pendonor, namun karena kondisi korban sudah kritis dan belum sempat mendapatkan tambahan darah, Nengsih dinyatakan sudah tiada.

“Keluarga korban merasa sangat terpukul atas kejadian yang menimpa korban, sehingga ia (korban) meninggal dunia. menurut keterangan pihak keluarga, mereka sudah ikhlas atas meninggalnya korban,” terang dia

Baca Juga:Jelang Vonis, Aktivis di Sumsel Beri Dukungan pada Munarman: Tolak Pembungkaman Suara-Suara Kritis

 Direktur RSUD HM Rabain Muara Enim dr Alfurqon membenarkan meninggalnya Nengsih korban penganiayaan oknum polisi anggota Polres Lahat dengan cara dibakar tersebut.

“Benar, pasien telah meninggal dunia sekitar pukul 14.30 WIB sore ini dan sekarang sudah dibawa ke rumah duka untuk diurus pemakamannya oleh pihak keluarga,” pungkasnya melalui aplikasi WhatsApp pribadinya, Sabtu (26/3/2022).

Kapolres Muara Enim AKBP Aris Rusdiyanto saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan hingga berita ini dinaikan. Sebelumnya, AKBP Aris mengungkap peristiwa pembakaran tersebut dipicu sakit hati cintanya diputus. Oknum polisi berinisial AN yang bertugas di Polres Lahat berpangkat brigadir nekat membakar tubuh pacarnya, Kamis (10/3/2022) sekitar pukul 22.30 WIB.

Peristiwa tersebut terjadi ketika korban Nengsih Marlina (25), warga Rukun Damai, RT 03, RW 03, Kelurahan Tungkal, Kecamatan Muaraenim menginap di kontrakan temannya Dea (27) di Jalan Ade Irma Suryani, Gang Kolam, RT 05, RW 08, Rumah Tumbuh, Kelurahan Muara Enim.

Aksi nekat oknum polisi ini, korban Nengsih mengalami luka bakar hingga 80 persen di sekujur tubuhnya. Informasi dihimpun di lapangan, antara korban dan pelaku telah menjalin hubungan asmara selama setahun setengah.

Setelah mengetahui jika pelaku telah beristri yang tengah hamil tua dan memiliki dua anak, korban memutuskan untuk mengakhiri hubungan asmara tersebut.

Setelah dua minggu pasca-korban mengakhiri hubungan asmara, ternyata pelaku tidak terima atas keputusan Nengsih tersebut.

Sementara, pelaku terus berusaha menghubungi korban dan mencari. Namun korban selalu menghindar dari kejaran pelaku. Untuk menghindari dari kejaran pelaku, korban menumpang tinggal di rumah temannya Dea, di Jalan Ade Irma Suryani, Gang Kolam, RT 05, RW 08, Rumah Tumbuh, Kelurahan Muaraenim.

Walaupun telah menghindar, akhirnya keberadaan korban diketahui oleh pelaku. Setibanya, di rumah kotrakan Dea, pelaku langsung menurunkan sekering meteran listrik.

“Dia datang ke kosan dan mematikan MCB (meteran) lampu kontrakan dari luar. Sementara, saya karena penasaran dan ingin menghidupkan lampu dari luar, kemudian membuka pintu dan melihat AN sudah berada di depan kontrakan. Lalu, AN masuk ke dalam kosan dengan membawa sebotol cairan di dalam botol Aqua, yang diduga bahan bakar (bensin), yang telah dibuka tutupnya, dan masuk ke kamar, serta menyiramkan bensin tersebut ke sekujur tubuh Nengsih dan memaki-maki dengan perkataan kasar dan kotor,” ujar Dea kepada awak media saat mendampingi korban di ruang ICU Rumah Sakit guna menjalani perawatan intensif, Jumat (11/3/2022).

Setelah itu, saksi Dea berusaha untuk meredakan pertengkaran antara pelaku dengan korban, dirinya sempat mengingatkan pelaku. Namun peringatannya tidak digubris oleh pelaku.

“Dia ini sempat berdebat dengan saya. Saya bilang jangan ribut-ribut di sini karena saya malu takutnya warga dan RT datang. Tapi, dia langsung marah ke saya dan bilang supaya tidak ikut-ikutan sambil mengancam akan membakar saya juga. Hingga dia juga menyiram saya dengan bensin,” terang Dea.

Dea mengatakan, pelaku kembali menyiram tubuh korban dengan bensin seraya memarahi korban dan memegang korek api gas sembari mematikan korek api tersebut. Akibatnya percikan tersebut, langung menyambar tubuh korban.

“Kali ini saya tidak hanya menggertak, saya akan benaran membakarmu ancam dia ke Nengsih’. Sementara api yang memercik dari korek api dia dengan cepat langsung menyambar lantai dan tubuh korban dan saya juga ikut terbakar lantaran percikan api itu,” lanjutnya.

Masih terang Dea, kobaran api mengepul di ruang kamar dan posisi korban tetap berada di dalam kamar. Mungkin lantaran kasihan, pelaku langung menarik tubuh korban dan langsung memeluk berusaha untuk mematikan kobaran api di tubuh korban serta membawa korban ke klinik bidan.

Setelah menyelamatkan korban dan mendapatkan penanganan sementara, pelaku langsung pergi meninggalkan pacarnya.

“Ketika kebakaran di rumah, saya teriak minta tolong, hingga datanglah warga dan Pak RT,” jelasnya.

Sementara itu, Zakaria (56), warga setempat, mengatakan, hanya mendengar teriakan kebakaran. Kemudian langsung membantu memadamkan api di kamar.

“Yang saya tahu terjadi kebakaran dan langsung memadamkan api. Selebihnya saya tidak tahu apa yang terjadi,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini