Menurut Ristorida, jamaahnya saat ini masih setia menunggu kabar baik dari pemerintahan Arab Saudi. "Para jamaah sekarang ini wait and see aja, setia menunggu kabar baik dari pemerintah Arab Saudi. Dengan harapan bisa diberangkatkan saat musim haji nanti," pungkasnya.
Kemenag Sumsel: Tunggu MoU dengan Pemerintah Arab Saudi
Kasubbag Umum dan Humas Kemenag Sumsel, Saefuddin latief mengatakan total seluruh waitinglist jemaah haji Sumsel saat ini sebanyak 140 ribuan peserta.
"Kalau dua tahun ini 7012 kalikan dua, sekitar 14 ribuan. Kalau digabung dengan yang dulu-dulu sudah 140 ribuan lebih yang masuk waitinglist," ujarnya kepada Suara.com. Selasa (8/3/2022).
Baca Juga:Prakiraan Cuaca 10 Maret 2022, BMKG: Sumsel Bakal Bersuhu 33 Derajat Celcius
Dirinya juga mengatakan, jamaah yang mengalami ketertundaan di tahun 2020 akan menjadi prioritas jika Indonesia mendapatkan kuota dari pemerintah Arab Saudi di tahun ini.
"Saat ini kita masih menunggu pemerintah Arab Saudi, belum ada kepastian untuk keberangkatan ibadah haji tahun ini, " lanjutnya.
Ketika mengalami ketertundaan haji, kata Saefudin, para jemaah memaklumi hal tersebut. "Karena pemerintah Arab Saudi memang belum membuka (pelaksanaan haji) sebab pandemi. Bukan Indonesia, seluruh dunia juga gak ada jamaah yang bisa berangkat," tambah dia.
Saat ini, Saefudin mengatakan pemerintah sedang menunggu MOU dari pemerintah Arab Saudi untuk mengundang pihak Indonesia.
"Kalau sudah ada MOU itu baru ada kepastian, apakah kita diberikan kuota penuh 100 persen, 50 persen atau 30 persen. Itu masih kita tunggu," sampainya.
Baca Juga:Bakal Diakuisisi Pengusaha Batu Bara asal Sumsel Iwan Bomba, Nama Sriwijaya FC Tetap Dipertahankan
"Berangkat atau tidaknya haji itu sangat tergantung dengan pemerintah Arab Saudi. Kita sangat menginginkan diberangkatkan, kalau pemerintah sana (Arab Saudi) belum memberi pintu, kita gak bisa maksa," tambahnya.