Pupuk Kimia Kian Mahal dan Langka, Petani Pagar Alam Siasati dengan Buat Pupuk Kompos

Petani di lahat terus mengeluhkan pupuk yang langka dan kian mahal, maka petani pun menggantinya dengan pupuk kompos.

Tasmalinda
Senin, 21 Februari 2022 | 06:05 WIB
Pupuk Kimia Kian Mahal dan Langka, Petani Pagar Alam Siasati dengan Buat Pupuk Kompos
Ilustrasi pupuk Pupuk kimia kian mahal dan langka, petani Pagar Alam Siasati dengan buat pupuk kompos [Pexels]

SuaraSumsel.id - Petani Pagar Alam, Sumatera Selatan merupakan petani kopi, padi, dan petani sayuran. Kebutuhan pupuk kini kian sulit dipenuhi, karena harga pupuk yang mahal karena langka.

Namun petani tidak kehabisan akal, mereka pun mencoba mensiasati dengan mengganti pupuk kimia dengan pupuk kompos, kotoran ayam.

Salah satu petani kopi, Peri Patriansyah mengakui sejak melambungnya harga pupuk di pasaran, dia bersama petani kopi lainnya harus mencari siasat guna mengatasi masalah dengan mengganti pupuk yang bisa dibikin sendiri.

“Sempat bingung dengan melonjaknya harga pupuk, namun dengan banyak bertanya kepada petani lainnya akhirnya kami menemukan solusi dengan mengganti kotoran ayam untuk memupuk lahan kopi,” katanya kepada Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Minggu (20/2/2022).

Baca Juga:Palembang Diguyur Hujan, BMKG: 5 Wilayah di Sumsel Ini Bakal Hujan hingga Malam Hari

“Jika pupuk yang biasa kita beli di pasaran harganya saat ini sangat mahal, namun untuk harga kotoran ayam hanya berkisar Rp6.000 sampai Rp12.000 per karungnya. Ini sangat membantu petani seperti kami guna menghemat biaya produksi pertanian", sambungnya.

“Alhamdulillah, lahan saya yang saya garap tidak terjadi apa-apa malah masih normal seperti memakai pupuk lainya,” terangnya.

Hal yang yang sama dikatakan Najam, petani kopi di kawasan Kecamatan Dempo Tengah yang menuturkan jika ia sudah sejak lama beralih ke pupuk kotoran ayam tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini