Jembatan Gantung di Desa Pondok Lunang Putus, Truk Sawit Jatuh ke Sungai

Jembatan gantung di Desa Pondok Lunang, Kecamatan Air Dikit, Kamis (10/2) siang dilaporkan putus.

Tasmalinda
Jum'at, 11 Februari 2022 | 19:50 WIB
Jembatan Gantung di Desa Pondok Lunang Putus, Truk Sawit Jatuh ke Sungai
Jembatan gantung di Desa Pondok Lunang, Kecamatan Air Dikit, Kabupaten Mukomuko putus, Kamis (10/2/2022) ANTARA/HO-Istimewa.

SuaraSumsel.id - Jembatan gantung di Desa Pondok Lunang, Kecamatan Air Dikit, Kabupaten Mukomuko Bengkulu, Kamis (10/2) siang dilaporkan putus, sehingga membuat satu mobil pick up bermuatan tandan buah segar kelapa sawit jatuh ke sungai. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sampai sekarang masih mencari solusi membangun jembatan gantung yang putus karena berumur tua, agar bisa dilewati oleh kendaraan pembawa muatan tandan buah segar kelapa sawit di wilayah ini.

 "Kalau bisa sekarang ini kita lakukan langkah darurat untuk membangun jembatan tersebut, yakni dengan cara diperbaiki," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Mukomuko, Yandaryat, di Mukomuko, Jumat.

Pihaknya telah menugaskan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat untuk memperbaiki jembatan gantung yang rusak tersebut agar bisa segera dilewati kendaraan di wilayah ini.

Baca Juga:Viral Video Konvoi, Bawa Sajam hingga Hina Polisi, Polda Sumsel: Pelakunya Banyak Pelajar

 "Kami serahkan teknis pekerjaannya kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Apakah jembatan tersebut bisa diperbaiki atau jenis kegiatan lain agar kendaraan bisa menyeberang di sungai tersebut," ujarnya.

 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat sejak lama menginventarisir jembatan gantung tersebut, bagaimana jembatan itu dibangun permanen.

 "Mudah-mudahan kedepan kita dengan dewan menganggarkan dana untuk membangun jembatan permanen guna mengganti jembatan gantung di wilayah tersebut," ujarnya.

 Kades Pondok Lunang Burhandari mengatakan, jembatan gantung yang ada di desanya umurnya sudah sangat tua, dibangun pada tahun 2009 sehingga wajar konstruksi bangunan jembatan gantung sudah rapuh.

 “Setelah sekian lama akhirnya jembatan ini putus dan memakan korban, yakni satu mobil bermuatan tandan buah segar kelapa sawit masuk ke sungai. Warga secara swadaya mengevakuasi mobil dari sungai tersebut," ujarnya. (ANTARA)

Baca Juga:Prakiraan Cuaca 11 Februari 2022, BMKG: Sumsel Akan Berawan dari Pagi hingga Malam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini