"Saya tidak jawab pak, saya bilang akan rundingkan direksi," aku Dahlan.
Mendapatkan situasi itu, Dahlan pun akhirnya menggelar rapat direksi. Karena sejak awal, Dahlan bersama direksi-direksi menggelar rapat menyikapi permintaan DPR ini.
"Saya rundingkan dengan direksi. Rapat direksi, karena sejak awalnya saya niatnya bersih-bersih. Karena pertama (pertama kali menjabat Dirut PLN) saya pun, tidak mengetahui hal ini (ada praktek beri hadiah lebaran)," beber Dahlan.
Dahlan pun akhirnya berdiri di depan papan tulis dengan menuliskan berbagai konsekuensi yang dihadapi saat permintaan tersebut ditolak.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca 11 Januari 2022, Sumsel Bakal Berawan Siang hingga Sore Ini
"Judul tulisan di papan tulis, saya bikin Seandainya ditolak, kita akan menerima konsekuensi apa saya. Saya mulai merilis konsekuensi yang bakal diterima jika permintaan tersebut tidak dipenuhi, misalnya akan sering dipanggil DPR, kemungikinan kedua anggaran subsidi dipersulit. Saya rilis hingga 9 konsekuensi yang terakhir, Direksi akan diberhentikan," terangnya.
"Saya bersama dengan direksi lainnya, satu persatu menjawab. Kita evaluasi," kata Dahlan.
"Misalnya sering dipanggil DPR, kita jalani. Jika subsidi PLN itu dicabut, maka rakyat yang lebih merasakannnya, maka kita hadapi dan terakhir jika dipecat, kita terima," ujar Dahlan membeberkan hasil rapat direksi tersebut.
Dengan menujuk Direksi yang dipanggil DPR tersebut, menyampaikan jika PLN menolak permintaan DPR tersebut.
"Kami akhirnya Menunjuk satu orang, rapat direksi menunjuk orang (direksi) yang mulanya dipanggil DPR tadi, untuk menyampaikan hasil rapat tersebut," sambung ia.
Baca Juga:Hujan Deras, Jalan Antar Provinsi Sumsel-Jambi Teredam Banjir
Dari Direksi ini pun diketahui sosok DPR yang meminta jatah hadiah lebaran, sekaligus jumlah yang diminta dalam satuan mata uang dolar.