Dukung Larangan Ekspor Batubara, Erick Thohir Bahas Krisis Energi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendukung larangan ekspor batubara.

Tasmalinda
Rabu, 05 Januari 2022 | 18:05 WIB
Dukung Larangan Ekspor Batubara, Erick Thohir Bahas Krisis Energi
Dermaga batubara di Palembang, Sumsel [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendukung larangan ekspor batubara. Hal ini sebagai upaya seluruh elemen masyarakat bisa menghadapi krisis energi yang sedang terjadi.

"Dalam situasi seperti ini, seluruh elemen, baik kementerian, BUMN, pengusaha harus bergotong royong dan tidak saling menyalahkan," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Rabu (5/1/2022).

Erick mencontohkan kesigapan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang telah menghubungi para pelaku usaha logistik swasta, INSA dan ALFI, yang siap mendukung distribusi pasokan untuk PT. PLN.

Melansir wartaekonomi.co-jaringan Suara.com, Erick pun akan mendukung kebijakan pemerintah memastikan ketersediaan pasokan dalam negeri ini menjadi prioritas. Salah satunya adalah dengan menghubungi Direksi PLN, Bukit Asam, dan Pertamina.

Baca Juga:Dua Bupati Daerah Penghasil Batubara di Sumsel Dukung Larangan Ekspor Diterapkan

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan adanya kerja sama dan kesinambungan dan tidak mengedepankan ego sektoral dalam menghadapi situasi saat ini.

"Saya juga setuju pihak swasta yang memang tidak disiplin seperti pernyatan Bapak Presiden ya harus dihukum, bahkan dicabut, tetapi juga jangan disamaratakan kalau ada yang bagus lalu disamaratakan ini salah semua, tidak. Makanya, solusinya bukan saling menyalahkan, tapi bergotong royong menyelesaikan masalah," ujarnya.

Erick meminta kepada PLN memperbaiki kontrak jangka panjang terkait DMO yang dapat disesuaikan setiap bulan, bukan per tahun.

Kontrak tersebut dinilai perlu untuk antisipasi atas hambatan dalam kondisi cuaca yang dapat memengaruhi pasokan batu bara. "25 persen itu nanti kontraknya bisa dialokasikan ke PTBA, tapi hitungannya memang cost plus. Artinya, ini cost-nya kita buka angkanya, jadi terbuka supaya kalau sampai ada guncangan seperti saat ini reserve yang ada di PTBA bisa dipakai," ungkapnya.

Erick melanjutkan, situasi saat ini menjadi momentum bagi Indonesia mulai memetakan secara besar untuk energi terbarukan ke masa depan.

Baca Juga:Kadis PU Sumsel Beri 6 Solusi Banjir Palembang, Warganet; Sumur Serapan Mirip Jakarta

Dengan kondisi Indonesia yang memiliki kontrak besar dalam batu bara, nikel, timah, dan LNG, diperlukan komunikasi dengan negara-negara lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini