Luka Korban Dosen Unsri: Dilecehkan, Dikirim Pesan Porno, Disekap Saat Yudisium

Para korban kekerasan seksual, mahasiswi Unsri mengungkap rasa sakit ketika dilecehkan, hingga menjadi trauma.

Tasmalinda
Senin, 13 Desember 2021 | 12:26 WIB
Luka Korban Dosen Unsri: Dilecehkan, Dikirim Pesan Porno, Disekap Saat Yudisium
Ilustrasi pelecehan seksual. Mahasiswi Unsri disekap saat Yudisium [Suara.com/Iqbal Asaputro]

Dosen Memeluk Saat Bimbingan Skripsi

Akhir September lalu, di awal pekan tepatnya, 27 September pagi. Media sosial dengan tagar Unsri banyak dibagikan netizen di media sosial Twitter.

Sehari sebelumnya utas tersebut sudah muncul dan baru kemudian netizen membicarakannya sebagai tindakan tidak seharusnya dilakukan dosen pembimbing.

Mulanya sang pengirim pesan ini mengenalkan sebagai mahasiswi semester atas yang sedang mengejar ketertinggalan skripsinya karena sakit.

Baca Juga:Kalahkan Persimura, PS Palembang Mulus Melaju Empat Besar Liga 3 Sumsel

Akhir pekan sebelumnya, dia mendatangi dosen di ruang laboratorium. Tindakan bergegas ini dilakukannya setelah mendapatkan informasi dari adik tingkat, jika dosen pembimbing tersebut berada di kampus dan tengah berada di ruang laboratorium FKIP.

Diceritakan mahasiswi ini, jika saat itu, dosen tengah sendiri di kantornya. Setelah dipersilakan masuk, keduanya terlibat obrolan mengenai skripsi.

Cerita mahasiswi Unsri yang mengaku mengalami pelecehan seksual [instagram]
Cerita mahasiswi Unsri yang mengaku mengalami pelecehan seksual [instagram]

Pelaku sempat menanyakan kondisinya yang memang terlihat pucat karena masih tahap pemulihan setelah sakit.

Pelaku kemudian bertanya penyebab mahasiswi yang lambat lulus ini. Karena terus dipaksa bertanya, mahasiswi ini pun menceritakan situasi yang dialaminya. 

Diungkapkannya, jika ia pun menghadapi masalah keluarga, yang mana kedua orang tuanya bakal bercerai. Selain masalah itu, mahasiswi pun mengungkapkan jika menghadapi masalah ekonomi. 

Baca Juga:Masyarakat 3 Kabupaten di Sumsel Tidak Patuh Pakai Masker Selama Pandemi COVID-19

“Karena terus dipancing untuk bercerita, aku sedih dan terkesan mewek,” tulisnya dalam cerita tersebut.

Situasi ini dimanfaatkan dosen dengan langsung memeluk mahasiswi tersebut. "Aku kaget dan aku pikir itu hanya bentuk empati atas masalah yang ku alami," sambung mahasiswi ini.

Saat akan pamitan, pelaku kembali mengulang tindakan asusilanya tersebut dan meminta agar mahasiswi ini tidak menceritakan kejadian tersebut pada siapapun. 

Hingga akhirnya mahasiswi ini kebingungan menghadapi kondisinya saat ini. Apakah ia harus mendiamkan, atau menceritakan hal ini pada Ketua Prodi atau Kaprodi.

Mahasiswi ini pun ragu karena, ia tidak memiliki bukti yang cukup kuat, sekaligus keberlangsungan akademik yang tengah ia jalani. "Demi Allah, aku idak (tidak) ngarang cerito (mengarang cerita) ini, tolong di up, aku butuh saran," ujarnya menutup cerita.

Polisi Menahan Dua Pelaku

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini