Terseret Kasus Korupsi Infrastuktur, Bupati Juarsah Mengaku Tak Ikut Bagi Fee

Bupati Muaraenim non aktif mengungkapkan jika dirinya tidak banyak dilibatkan dalam pemerintahan yang dipimpin Ahmad Yani.

Tasmalinda
Selasa, 28 September 2021 | 17:18 WIB
Terseret Kasus Korupsi Infrastuktur, Bupati Juarsah Mengaku Tak Ikut Bagi Fee
Terdakwa bupati Juarsah dalam persidangan [Wlly JT/Suara.com]

SuaraSumsel.id - Selain menangis di persidangan, bupati non aktif Juarsah juga mengungkapkan jika dirinya tidak banyak dilibatkan dalam pemerintahan kabupaten Muaraenim. Mengenai proyek 16 infrastuktur yang dikorupsi, bupati Juarsah mengetahui tidak banyak mengetahui karena ia hanya kerap mengunjungi desa-desa.

Juarsah Bupati non aktif Muara Enim dicecar  pertanyaan atas keterlibatannya dalam pembagian fee proyek 16 paket jalan selama menjabat sebagai Wakil Bupati 2018-2019.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahkan heran dengan Juarsah yang tidak mengetahui apa fungsi dirinya sebagai kepala daerah.

"Wabup ini jabatan penting, sementara saudara menjadi wakil tidak tahu apa tugasnya. Bapak dulu kuliah apa, Bapak kan harusnya mencari tahu apa fungsi wabup, apa selama ini bapak hanya duduk saja," ungkap JPU KPK Ricky BM, dalam sidang Selasa (28/9/2021)

Baca Juga:Ustadz Abdul Somad ke Sumsel, Datangi Kampung Irjen Napoleon

Juarsah mengaku dirinya banyak tak dilibatkan dalam kegiatan Pemkab Muara Enim. Selama ini dirinya hanya berkeliling ke desa-desa menyampaikan visi misi antara dirinya dan Ahmad Yani. Sedangkan untuk agenda pemerintahan hanya dijalankan oleh Ahmad Yani. 

"Saya rasakan sebagai Wabup hanya sebagai ban serep (cadangan). Saya selama ini pengusaha, tidak tahu soal pemerintahan. Baru inilah karir politik saya. Saya hanya mewakili pak bupati ketika dia tidak bisa hadir," ujar Juarsah menanggapi JPU KPK

Untuk itu, Juarsah membantah mengetahui terkait alokasi fee proyek yang dibahas oleh Ahmad Yani, kontraktor dan PPK Proyek.

Dirinya merasa tidak pernah dilibatkan, karena selama ini dirinya hanya memposisikan diri sebagai bawahan pak bupati. 

Selama ini, dirinya hanya memberikan saran-saran soal visi misi ke Bupati Ahmad Yani dan dinas PUPR Muara Enim mengenai perbaikan jalan di kabupaten tersebut. Dirinya mengaku tidak terlibat soal teknisnya.

Baca Juga:Lebih Waspada, Kematian Anak Sumsel akibat Terpapar COVID-19 Tinggi

"Karena perbaikan jalan ini sebagai visi misi kami. Saya sarankan bagaimana perbaikan jalan dipercepat jadi dua tahun seluruh jalan mulus," jelasnya.

REKOMENDASI

News

Terkini