Gajah Sumatera Ditemukan Mati, Hilang Kepala di Kebun Sawit

Seekor Gajah Sumatera ditemukan mati di kebun sawit di Desa Jambo Reuhat, Aceh Timur.

Tasmalinda
Senin, 12 Juli 2021 | 18:34 WIB
Gajah Sumatera Ditemukan Mati, Hilang Kepala di Kebun Sawit
Gajah berjenis kelamin jantan diperkirakan berusia 12 tahun ditemukan mati hilang kepala [ANTARA] Gajah Sumatera Ditemukan Mati, Hilang Kepala di Kebun Sawit

SuaraSumsel.id - Seekor gajah ditemukan mati dengan kondisi mengenaskan. Gajah Sumatera ini ditemukan tewas dengan kepala hilang di area perkebunan sawit di Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur.

Dilansir dari Suarasumut.id - jaringan Suara.com, informasi yang dihimpun, Senin (12/7/2021) Gajah Sumatera itu ditemukan mati oleh seorang karyawan perkebunan saat hendak memetik sawit.

Tim BKSDA bersama petugas Polres Aceh Timur dan Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Lingkungan Hidup dan Kehutanan berupaya menyelidiki penyebab kematian satwa dilindungi tersebut.

"Kami terus berkoordinasi dengan kepolisian dan Balai Gakkum untuk memastikan penyebab kematian. Dugaan sementara karena perburuan," kata Agus.

Baca Juga:Miliki Empat Produsen, Sumsel Terima Bantuan 1.200 Ton Oksigen Medis

Menurut organisasi konservasi internasional The International Union for Conservation of Nature (IUCN), gajah Sumatera termasuk satwa liar dilindungi dan tergolong spesies di ambang kepunahan.

"Saya terkejut melihat ada gajah mati tanpa kepala," kata Ayong (46) dilansir dari Antara.

"Dugaan sementara gajah itu mati karena perburuan gading," kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto.

Berdasarkan kondisi bangkai gajah, kata Agus, kemungkinan pelaku memotong kepala gajah lalu membawanya guna diambil gadingnya.

Gajah berjenis kelamin jantan diperkirakan berusia 12 tahun ditemukan mati hilang kepala [ANTARA]
Gajah berjenis kelamin jantan diperkirakan berusia 12 tahun ditemukan mati hilang kepala [ANTARA]

"Ini dugaan sementara. Untuk pastinya akan dilakukan olah tempat kejadian perkara serta nekropsi atau otopsi guna memastikan penyebabnya," kata Agus.

Baca Juga:Cek Bed IGD Pasien COVID 19 pada 12 Juli, Rumah Sakit di Sumsel Butuh Pasokan Oksigen

Pihaknya juga mengimbau masyarakat guna menjaga kelestarian satwa liar seperti gajah sumatera dengan tidak merusak hutan.

"Kerusakan habitat gajah dapat menimbulkan konflik dengan manusia. Konflik ini bisa menimbulkan kerugian ekonomi dan korban jiwa bagi manusia maupun keberlangsungan hidup satwa dilindungi tersebut," kata ia.

Pihaknya bersama Polres Aceh Timur dan Forum Konservasi Leuser (FKL) melakukan menekropsi atau autopsi terhadap bangkai gajah. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini