SuaraSumsel.id - Provinsi Sumatera Selatan atau Sumsel mengalami deflasi pada Juni 2021 senilai 0,01 persen dipicu oleh penurunan harga cabai merah, bawang merah, angkutan udara, beras, dan daging ayam ras.
Namun, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan Zulkipli mengatakan walau Sumsel mengalami deflasi tetap namun belum menyebabkan daya beli turun.
"Jika melihat perkembangan dalam tiga tahun terakhir, kondisi ini menjadi yang pertama di Sumatera Selatan. Ini dipengaruhi karena pada Mei ada Lebaran, kata dia.
Secara Inflasi Tahun Kalender (kumulatif) sampai bulan Juni 2021, Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,83 persen. Sementara inflasi tahunan (yoy) Juni 2021 terhadap Juni 2020 sebesar 1,24 persen.
Baca Juga:Cek Keterisian, Ruang Rawat Pasien COVID 19 Rumah Sakit di Palembang ini Lebih 50 Persen
Sementara itu berdasarkan dua kota yang menjadi Indeks Harga Konsumen (IHK), Kota Palembang pada Juni 2021 mengalami deflasi sebesar 0,01 persen, inflasi tahun kalender sampai bulan Juni 2021 sebesar 0,83 persen. Sementara inflasi tahunan (yoy) 1,21 persen.
Kota Lubuk Linggau pada bulan Juni 2021 mengalami deflasi sebesar 0,08 persen, inflasi tahun kalender sampai Juni 2021 sebesar 0,76 persen. Inflasi tahunan (yoy)sebesar 1,63 persen.
Sementara itu berdasarkan pemantauan harga selama bulan Juni 2021 pada 90 kota IHK di Indonesia, menunjukkan 34 kota IHK mengalami inflasi. Sedangkan 56 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Singkawang sebesar 1,36 persen, terendah di Kota Pekanbaru dan Kota Tajung Selor sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Kupang sebesar 0,89 persen, terendah di Kota Palembang sebesar 0,01 persen.
(ANTARA)
Baca Juga:Ingat, Ini Jadwal Pendaftaran CPNS Kota Palembang 2021