Gegara Zona Merah, Sandiaga Uno Batal Datang Penyerahan Penghargaan AFI di Ogan Ilir

Menteri Sandiaga Uno batal datang di acara penyerahan penghargaan di bidang pariwisata kepada masyarakat Ogan Ilir.

Tasmalinda
Rabu, 26 Mei 2021 | 19:28 WIB
Gegara Zona Merah, Sandiaga Uno Batal Datang Penyerahan Penghargaan AFI di Ogan Ilir
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjawab pertanyaan dari tim Suara.com saat program Selera Ramadhan di Nur Corner, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (3/5/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto] Batal Datang Penyerahan Penghargaan AFI di Ogan Ilir, Sandiaga Uno Beralasan Zona Merah

SuaraSumsel.id - Menteri Pariwsata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dijadwalkan datang pada penyerahan penghargaan di bidang pariwisata kepada masyarakat Desa Burai, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Namun sayangnya, rencana tersebut batal dilaksanakan karena alasan zona merah penyebaran COVID 19.

"Meskipun Menparekraf Sandiaga S Uno membatalkan kunjungan kerjanya ke Ogan Ilir dengan alasan Kota Palembang yang dilalui zona merah atau berisiko tinggi penularan COVID-19, acara penyerahan piala API Award 2020 yang dijadwalkan hari ini tetap berjalan dilakukan oleh Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Aufa Syahrizal seperti dilansir dari ANTARA, Rabu (26/5/2021).

Ia menjelaskan, untuk menyambut kedatangan Menparekraf Sandiaga, masyarakat Desa Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, telah melakukan berbagai persiapan sepekan ini.

Baca Juga:6 Warga OKU Timur Sumsel Ditangkap di Way Kanan, Ini Penyebabnya

Melihat masyarakat telah melakukan persiapan maksimal dan mengobati rasa kekecewaan atas batalnya kunjungan menparekraf, maka diambil kebijakan tetap dilaksanakan di Burai dengan konsep penyerahan piala API Award 2020 kepada Masyarakat Burai oleh Bupati Panca Wijaya.

Menparekraf Sandiaga Uno sangat ingin mendatangi Desa Burai guna memberikan motivasi kepada masyarakat untuk terus mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi keratif.

"Bukti keinginan kuat melakukan kunjungan ke Desa Burai, Menparekraf berupaya menjadwalkan ulang kunjungan kerjanya pada 19 Juni 2021 atau menyesuaikan perkembangan kondisi zona merah COVID-19, ujar Aufa.

Desa Burai meraih juara II, setelah bersaing masuk dalam tiga besar nominasi ekowisata terpopuler di ajang API Award 2020, yang diselenggarakan di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 20 Mei 2021.

Keberhasilan masyarakat memanfaatkan dan mengemas potensi desa menjadi ekowisata populer yang dikenal wisata warna warni Burai, akan dijadikan contoh ke desa lainnya dalam provinsi yang memiliki 17 kabupaten/kota itu.

Baca Juga:Ingin Melintas di Perbatasan Sumsel - Bengkulu? Polres Rejang Lebong Tawarkan Pengawalan

Ekowisata atau ekoturisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial, budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

Dengan mengembangkan ekowisata yang disesuaikan dengan potensi dan daya tarik masing-masing desa di provinsi ini, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan budaya, kata kadisbudpar. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini