Sriwijaya Ranau Gran Fondo Jadi Pemulihan Pariwisata Saat Pandemi Covid 19

Keindahan Danau Ranau diharapkan bisa menjadi pendorong pemulihan pariwisata di Sumsel.

Tasmalinda
Senin, 16 November 2020 | 09:04 WIB
Sriwijaya Ranau Gran Fondo Jadi Pemulihan Pariwisata Saat Pandemi Covid 19
Sriwijaya Ranau Gran Fondo di OKU Selatan [Humas Pemprov Sumsel]

SuaraSumsel.id - Pelaksanaan Sriwijaya Ranau Grand Fondo yang berlangsung di Danau Ranau kabupaten OKU Selatan telah berlangsung akhir pekan lalu.

Pekan pariwisata ini diharapkan mampu menggerakkan atau menjadi stimulan pariwisata di tengah situasi pandemi virus corona atau covid 19 ini.

Meski pandemi, jumlah peserta meningkat dibandingkan tahun lalu. Pada tahun ini, jumlahnya mencapai 1.525 peserta dari berbagai Indonesia dan luar negeri, seperti Amerika Serikat.

Dikatakan Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, kegiatan ini guna menjaring bibit atlet terutama pesepeda yang berbakat. Selain itu, pelaksanaan ini sekaligus mendorog perekonomian masyarakat lokal.

Baca Juga:Pemalak Remaja Kini Terjerat Undang-Undang Peredaran Narkotika

"Sriwijaya Ranau Gran Fondo ini juga untuk lebih mengenalkan dan meningkatkan pariwisata di Sumsel. Ini menjadi tonggak awal perbaikan dan pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi covid-19 saat ini," katanya pada keterangan pers yang diterima Suarasumsel.id.

Dampak dari Sriwijaya Ranau Gran Fondo juga diharapkan sangat besar bagi masyarakat, seperti tumbuhnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sehingga meningkatnya ekonomi daerah.

"Saya lihat di daerah ini masyarakat sudah menyediakan penginapan dan sarapan pagi untuk wisatawan. Ini merupakan suatu peningkatan dan terciptanya lapangan kerja baru dan banyak juga masyarakat yang menjadi pemandu wisata Danau Ranau ini," terang ia.

Pemerintah Provinsi Sumsel terus mendorong peningkatan di semua sektor termasuk infrastruktur di kawasan Danau Ranau.

Hal itu agar para wisatawan semakin nyaman mengunjungi danau terbesar kedua di Sumatera  setelah Danau Toba di Sumatera Utara itu.

Baca Juga:Ustaz Abdul Somad: Umat Harus Bisa Mengganti Produk Buatan Prancis

"Kita mendorong masyarakat untuk menikmati hasilnya, namun dengan tidak meninggalkan profesinya seperti nelayan maupun petani. Masyarakat juga harus terus mengembangkan potensi pertanian kopi di OKU Selatan dapat dijadikan sebagai cinderamata oleh wisatawan untuk dibawa ke daerahnya," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini