Gus Nur Akui Tak Belajar di Pesantren Tapi Bisa Biayai Pesantren 300 Santri

Gus Nur buka suara mengenai dirinya.

Tasmalinda
Senin, 02 November 2020 | 09:33 WIB
Gus Nur Akui Tak Belajar di Pesantren Tapi Bisa Biayai Pesantren 300 Santri
Gus Nur Ditangkap di Rumahnya Tanpa Perlawanan

Gus Nur kemudian berkisah, sebelum mengenal dan memperdalam ilmu agama, Ia sempat menghabiskan harinya menjadi pemain debus bersama ayahnya.
Itulah mengapa, dia mengaku tidak punya waktu mengenyam pendidikan formal dan hanya menyelesaikan sekolah hingga bangku SD.

Gus Nur menjelaskan, dirinya meninggalkan karier sebagai pemain debus setelah ayahnya wafat.

Dari situ, dia mengaku baru mulai menekuni agama Islam.

Meski demikian, ilmu debus tidak sepenuhnya dia tinggalkan. Gus Nur kemudian memanfaatkan ilmu debusnya untuk media dakwah.

Baca Juga:Prakiraan Cuaca Sumsel 2 November, Palembang Bakal Hujan Sampai Sore

“Nah setelah Abah wafat, saya buang semua ilmu debus, saya mulai menekuni agama. Cuma satu yang saya tidak bisa buang (ilmu) dikubur hidup-hidup. Diseret mobil, kebal mercon, disetrika, apalah itu bisa saya buang. Tinggal satu yang nggak bisa, ilmu dikubur (hidup-hidup),” jelasnya.

Gus Nur dan Refly Harun. (YouTube/Refly Harun)
Gus Nur dan Refly Harun. (YouTube/Refly Harun)

3. Tak Semua Santri Kuasai Ilmu Hidup

Gus Nur menilik dalam sejumlah kasus, ada banyak orang yang menghabiskan ilmu di pesantren, hafal ratusan kitab, namun tidak bermanfaat bagi kehidupan.

“Hidup ini relatif. Banyak orang dari kecil mondok, hafal ratusan kitab, tapi dia tidak menguasai ilmu kehidupan. Contoh begitu dapat tanah, dapat pesantren, nggak berkembang kan itu," kata Gus Nur

4. Diberikan Skill oleh Allah

Baca Juga:Curah Hujan Meningkat, 122 Kecamatan di Sumsel Rawan Longsor

Gus Nur mengaku tidak pernah belajar agama di pesantren atau juga mengenyam pendidikan agama secara resmi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini