SuaraSumsel.id - Badan Meteorlogi, Geofisika dan Klimatologi (BMKG) memprediksikan musim hujan akan berlangsung di bulan depan, Oktober.
Hal ini diungkapkan Kepala Unit Analisa dan Prakiraan BMKG SMB II Palembang, Vero Sinta Andayani.
Ia mengatakan BMKG telah memprediksikan kemarau pada tahun ini lebih bersifat kemarau basah. Jenis kemarau ini diartikan jika pada musim kemarau masih mengandung intensitas hujan yang sering hingga dengan akhir musimnya.
“Sehingga pada musim kemarau masih terdapat hujan dengan intensitas yang sering. Kemarau ini cukup menguntungkan, karena tidak terlalu menghasilkan kemarau yang kering,” ujarnya ketika dihubungi suarasumsel.id, Jumat (18/9/2020).
Baca Juga:Dendam Kesumat Jadi Pemicu Imam Masjid di Sumsel Tewas Dibacok Jemaah
Akan tetapi, masih akan ada faktor yang mempengaruhi terjadinya musim hujan di Sumsel. Sampai saat ini, prediksi hujan yang akan berlangsung di bulan depan, masih didukung adanya peluang hujan atau kelembapan akibat adanya fenomena pusaran di langit pulau Kalimantan sebelah barat.
“Ada nama fenomena Eddy Kalimantan, yang memberikan kelembapan di langit Sumsel, sehingga menghasilkan awan yang menghantarkan hujan,” terang ia.
Eddy Kalimantan berupa pusaran di sebelah barat Kalimantan mengakibatkan masa udara dari Australia yang seharusnya ke Asia terhambat di daerah tersebut. Dengan kondisi massa udara yang menumpuk mengakibatkan atmosfer menjadi lembab hingga berpotensi hujan bagi Sumatera Selatan.
“Angin di pusaran ini berputar di sebelah barat Kalimantan, sehingga mengakibatkan kelembapan tinggi. Pertumbuhan awan penyebab hujan meningkat secara intensif,” tutupnya.
Baca Juga:Kematian Covid 19 Sumsel Tinggi, Ahli Mikrobiologi: Jangan Pakai Persentase