Kematian Covid 19 Sumsel Tinggi, Ahli Mikrobiologi: Jangan Pakai Persentase

Ahli mikrobiologi menyatakan tolak ukur kematian akibat Covid 19 sebaiknya tidak mengukur persentase.

Tasmalinda
Selasa, 15 September 2020 | 11:55 WIB
Kematian Covid 19 Sumsel Tinggi, Ahli Mikrobiologi: Jangan Pakai Persentase
Ilustrasi virus covid 19.

SuaraSumsel.id - Presiden Joko Widodo menyatakan Sumatera Selatan menjadi provinsi dengan angka kematian tertinggi pada pertengahan September ini.

Ahli Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof Yuwono menanggapi agar alat pengukurannya jangan menggunakan persentase (perbandingan).

Menurut ia, alat ukur angka kematian virus corona disease (Covid 19) sebaiknya menggunakan angka mutlak. Misalnya, angka kematian di Sumsel sebanyak 305 orang sepanjang virus tersebut dinyatakan ditemukan sepanjang enam bulan terakhir.

“Sehingga sepanjang Maret hingga September, terdapat 305 orang pasien yang meninggal akibat terpapar virus tersebut,” ujarnya.

Baca Juga:Ahli Virologi China Buka Suara, Klaim Punya Bukti Covid-19 Dibuat di Lab

Ilustrasi virus covid 19. Di Sumsel, dua daerah masih ditetapkan sebagai zona merah penyebaran virus ini.
Ilustrasi virus covid 19. Di Sumsel, dua daerah masih ditetapkan sebagai zona merah penyebaran virus ini.

Permasalahannya, membandingkan jumlah kematian dengan pasien yang terkonfirmasi positif covid 19 akan banyak faktor mempengaruhi, terutama upaya tracking (penelusuran) yang dilakukan petugas di kota dan kabupaten.

Yu mencontohkan di Sumsel sudah dilakukan pemeriksaan 24.000 orang. Dengan jumlah tersebut diketahui terkonfirmasi positif covid 19 melebihi 5.000 orang dengan 305 orang meninggal.

“Jadi masukan juga, pencapaian tracking bisa 1% jumlah penduduk. Seperti di Sumsel bisa mencapai 85.000 orang,” terang ia.

Sementara di Provinsi DKI terkonfirmasi 55.000 orang dengan jumlah kematian 1.400 orang maka menghasilkan angka kematian 2,5%. Jumlah itu akan jauh lebih rendah dibandingkan Sumsel, dengan jumlah pasien terkonfirmasi 5.000 orang dengan kematian 305 orang maka menghasilkan angka kematian 6,1%.

“Logika akan sama saat pasien terkonfirmasi pada awal di Sumsel sebanyak dua orang, lalu meninggal semua. Maka otomatis angka kematian mencapai 100%,” ujarnya.

Baca Juga:Beberkan Bahaya Covid-19 tapi Trump Tetap Meremehkan

Penelitian vaksin Covid-19 di China. [Douglas Magno/AFP]
Penelitian vaksin Covid-19 di China. [Douglas Magno/AFP]

Yu juga mengoreksi mengenai mutasi virus 614G yang menyatakan varian covid 19 semakin ganas.

Menurut ia, varian mutasi tidak menyebabkan keganasan pada virus bertambah hanya mengakibatkan penyebaran yang lebih cepat.

“Baiknya juga membahas angka kesembuhan. Misalnya di Sumsel, angka kesembuhan 74%, melebihi angka kesembuhan rata-rata nasional yang 71%,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini