Tasmalinda
Rabu, 12 November 2025 | 13:04 WIB
viral gus ilham dan kebiasaan mencium anak kecil
Baca 10 detik
  • Video Gus Elham Yahya Luqman mencium anak perempuan di majelis pengajian viral di media sosial.

  • Gus Elham meminta maaf dan mengaku khilaf atas tindakan yang menimbulkan kegaduhan publik.

  • Kementerian Agama menilai tindakan tersebut tidak pantas dan berjanji memperkuat pengawasan kegiatan keagamaan.

SuaraSumsel.id - Dunia maya dihebohkan oleh beredarnya video yang memperlihatkan seorang tokoh agama, Gus Elham Yahya Luqman, mencium beberapa anak perempuan di sebuah majelis pengajian. Aksi tersebut memicu gelombang reaksi keras dari publik karena dinilai tidak pantas dilakukan di ruang keagamaan.

Dalam video berdurasi singkat yang tersebar luas di berbagai platform media sosial, terlihat Gus Elham sedang menggendong seorang anak perempuan dan mencium pipinya. Namun, di salah satu cuplikan, ia tampak memasukkan pipi anak tersebut ke dalam mulutnya, yang membuat warganet terkejut dan marah.

Video ini cepat menyebar di X (Twitter), TikTok, hingga Instagram, dengan ribuan komentar yang mengecam tindakan tersebut. Banyak netizen menilai perilaku itu tidak pantas dilakukan, terlebih oleh sosok publik yang memiliki pengaruh di bidang keagamaan.

“Tolong para tokoh agama hati-hati dalam bersikap, apalagi kalau melibatkan anak-anak. Ini bukan soal niat, tapi pantas atau tidak,” tulis salah satu komentar netizen yang ramai dibagikan.

Gus Elham Akhirnya Minta Maaf

Merespons kegaduhan itu, Gus Elham Yahya Luqman akhirnya menyampaikan permintaan maaf terbuka di Majelis Taklim Ibadallah, Kediri, pada Selasa (11/11/2025).

Dalam keterangannya, ia mengakui kesalahan dan menyebut perbuatannya sebagai bentuk kekhilafan pribadi. “Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas beredarnya video yang menimbulkan kegaduhan. Saya mengakui bahwa hal tersebut merupakan kekhilafan dan kesalahan saya pribadi,” ujar Gus Elham di depan jamaahnya.

Ia menegaskan tidak memiliki niat buruk dan berjanji akan berhati-hati ke depannya agar kejadian serupa tidak terulang.

Kasus ini langsung mendapat perhatian Kementerian Agama (Kemenag). Wakil Menteri Agama, Muhammad Syafii, menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak pantas dilakukan di ruang publik keagamaan dan bisa mencederai kepercayaan masyarakat terhadap para tokoh agama.

“Kami menilai tindakan itu tidak patut. Kemenag akan memperkuat pengawasan agar kegiatan keagamaan tetap menjadi ruang yang aman, terutama bagi anak-anak,” tegasnya.

Baca Juga: 5 Kolaborasi Strategis Bank Sumsel Babel dan Kejati Babel: Wujudkan Tata Kelola yang Transparan

Wamenag juga menyebut akan melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap penceramah serta pengasuh majelis taklim di seluruh Indonesia agar kasus seperti ini tidak kembali terjadi.

Di tengah derasnya reaksi warganet, banyak pihak menilai bahwa permintaan maaf Gus Elham perlu diikuti dengan introspeksi mendalam. Tokoh agama, aktivis perempuan, dan pemerhati anak menyerukan agar ruang keagamaan tetap dijaga sebagai tempat yang aman dan penuh keteladanan.

“Anak-anak harus dilindungi di mana pun, termasuk di lingkungan majelis. Semua pihak perlu menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran,” ujar salah satu pemerhati anak di Kediri.

Kasus Gus Elham menjadi pengingat bahwa perilaku di ruang publik  terutama oleh tokoh keagamaan — kini tak luput dari sorotan kamera dan pengawasan publik digital.

Load More