-
Kondisi baterai menjadi faktor utama yang menentukan harga jual mobil listrik bekas.
-
Dokumen servis dan riwayat perawatan lengkap dapat meningkatkan kepercayaan pembeli.
-
Menjual mobil listrik melalui dealer resmi atau program trade-in membantu menjaga nilai jual tetap tinggi.
SuaraSumsel.id - Tren mobil listrik terus meningkat, dan kini pasar mobil listrik bekas mulai menggeliat di Indonesia. Namun, banyak pemilik EV (electric vehicle) khawatir harga jual mobil mereka anjlok drastis saat ingin dijual kembali.
Padahal, dengan strategi yang tepat, mobil listrik bekas tetap bisa laku dengan harga tinggi bahkan mendekati harga barunya. Berikut beberapa tips penting agar harga jual mobil listrik bekasmu tetap stabil dan menarik di mata calon pembeli.
1. Jaga Kesehatan Baterai Sebaik Mungkin
Baterai adalah jantung mobil listrik dan faktor utama penentu harga jual. Rajinlah melakukan pengecekan state of health (SoH) baterai di bengkel resmi, hindari pengisian daya berlebihan (overcharge), dan usahakan tidak sering kehabisan daya hingga 0%.
Semakin baik kondisi baterai, semakin tinggi kepercayaan calon pembeli.
2. Simpan Riwayat Servis dan Dokumen Lengkap
Pembeli mobil listrik cenderung lebih hati-hati karena teknologi ini masih tergolong baru. Pastikan kamu menyimpan buku servis, faktur perawatan, dan sertifikat garansi baterai.
Dokumen lengkap bisa menjadi nilai tambah besar yang menandakan mobilmu dirawat secara profesional.
3. Cuci dan Detailing Khusus EV
Baca Juga: 5 Fakta Kinerja Tangguh Bank Sumsel Babel, Pertahankan Peringkat idA+ dari PEFINDO
Jangan asal cuci! Gunakan jasa detailing yang paham sistem kelistrikan mobil listrik, terutama area port charging dan konektor. Mobil yang terlihat terawat dan bersih akan jauh lebih mudah dijual dengan harga optimal.
4. Pasarkan di Platform yang Ramah EV
Jual mobil listrik bekas bukan seperti menjual mobil konvensional. Gunakan platform yang sudah punya kategori khusus EV, seperti marketplace otomotif premium atau komunitas EV di media sosial.
Deskripsikan kondisi baterai, jarak tempuh, dan sertakan bukti hasil pengecekan teknis.
5. Manfaatkan Program Trade-In atau Dealer Resmi
Beberapa merek seperti BYD, Wuling, dan Hyundai mulai membuka program trade-in mobil listrik.
Menjual melalui jaringan resmi bisa mengurangi risiko undervalue, karena mereka menilai mobil berdasarkan standar teknis, bukan sekadar harga pasar.
Tag
Berita Terkait
-
Pasar EV 2025 Memanas! Strategi BYD, Wuling, GAC Aion, dan Neta Bikin Kompetisi Makin Sengit
-
Mitos atau Fakta: Mobil Listrik Gak Boleh Dicuci Steam, Nanti Korslet?
-
Musim Hujan Tiba! Ini 5 Tips Aman Rawat Mobil Listrik Biar Gak Korslet di Jalan
-
Mau Tahu Kenapa Mobil Listrik Lebih Murah Dirawat? Ini Hitungan Nyatanya
-
Selisih Biayanya Bikin Kaget! Ini Perbandingan Mobil Listrik Bekas vs Mobil Bensin di 2025
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
BP BUMN dan Danantara Gerakkan 1.000 Relawan Sambut Hari Bela Negara, Hadir di Wilayah Terdampak
-
BRI Dukung Proses Pemulihan Pascabencana di Sumatera secara Sosial Maupun Ekonomi
-
Bank Sumsel Babel Apresiasi Pelajar Berprestasi melalui Tabungan Pesirah Junior
-
Rumah Sri Ksetra Raih Anugerah Kebudayaan, Simbol Kekayaan Budaya Sumatera Selatan