- Majelis Umum PBB mencatat kemenangan diplomatik besar bagi Palestina setelah 142 negara mendukung resolusi kemerdekaan
- Voting bersejarah ini terjadi hanya sehari setelah PM Israel Benjamin Netanyahu menolak keras keberadaan negara Palestina
- Di tengah meningkatnya agresi militer Israel, terungkap pula rencana kontroversial “Gaza Riviera” yang dikhawatirkan menjadi bentuk pembersihan etnis modern.
SuaraSumsel.id - Sebuah kemenangan diplomatik bersejarah bagi Palestina tercipta di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (12/9).
Dalam sebuah voting yang dramatis, mayoritas mutlak negara di dunia secara tegas mendukung resolusi untuk kemerdekaan Palestina, sebuah tamparan keras bagi Israel dan sekutu utamanya, Amerika Serikat.
Hasil voting di Majelis Umum PBB menunjukkan dukungan global yang luar biasa: 142 negara setuju, hanya 10 negara yang menolak (termasuk Israel dan AS), sementara 12 negara lainnya memilih abstain. Keputusan ini disambut dengan tepuk tangan meriah di ruang sidang, menandakan solidaritas dunia yang tak goyah terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Momen ini menjadi semakin menohok karena terjadi kurang dari 24 jam setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengeluarkan salah satu pernyataan paling provokatifnya. Dalam sebuah pidato yang membakar amarah, Netanyahu dengan arogan menegaskan bahwa tidak akan pernah ada negara Palestina.
"Tanah tersebut sepenuhnya milik Israel," klaim Netanyahu, seolah menghapus seluruh sejarah dan hak bangsa Palestina atas tanah air mereka sendiri.
Tidak berhenti pada kata-kata, Netanyahu langsung menindaklanjutinya dengan aksi nyata. Ia menandatangani perjanjian untuk perluasan permukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat, sebuah langkah yang secara terang-terangan melanggar hukum internasional. Proyek ini mencakup pembangunan sekitar 3.400 unit rumah baru bagi para pemukim Israel, yang secara efektif terus menggerogoti wilayah Palestina.
Di saat yang sama, terungkap sebuah rencana mengerikan untuk masa depan Gaza. Wilayah yang kini hampir rata dengan tanah akibat bombardir Israel itu direncanakan akan dibangun kembali, bukan untuk rakyat Palestina, melainkan sebagai sebuah proyek properti mewah bernama "Gaza Riviera".
Proyek ambisius ini digarap oleh Israel bersama Amerika Serikat, sementara nasib jutaan penduduk asli Gaza dibiarkan terkatung-katung. Rencananya, mereka akan diungsikan secara paksa ke negara-negara lain, sebuah skenario yang oleh banyak pihak disebut sebagai bentuk pembersihan etnis modern.
Voting di PBB ini juga berlangsung di tengah meningkatnya agresi militer Israel yang semakin semena-mena dalam dua tahun terakhir. Sejak Oktober 2023, Israel tercatat telah melancarkan serangan udara dan darat ke enam negara berbeda: Palestina, Lebanon, Yaman, Suriah, Iran, dan bahkan Qatar.
Baca Juga: Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
Gelombang serangan yang meluas ini, yang selalu didukung atau setidaknya dilindungi oleh veto Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB, telah menempatkan Israel sebagai negara yang paling mengancam stabilitas di Timur Tengah. Dukungan 142 negara di PBB ini menjadi sinyal kuat bahwa kesabaran dunia terhadap arogansi dan kebrutalan Israel kini telah mencapai batasnya.
Berita Terkait
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
'Kok Pak Teddy Terus Dicari?' Viral Canda Prabowo, Sadar Pesonanya Kalah dari Sang 'Ajudan'
-
Oma Nino Nenek Palembang Minta Mobil Listrik Rp419 Juta ke Raffi Ahmad, Videonya Viral
-
Viral Pelajar SMP Palembang Keluhkan Menu MBG Nasi Lauk Pempek: Dak Maju!
-
Ada 9000 Warga Menunggak Pajak di Palembang, Siapa Saja Mereka?
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Rumah Tangga Tasya Farasya Retak, Pamit dari Sosmed Usai Unggah Quote 'Broken Trust'
-
Nutrijell, Sarden, Hingga Margarin Turun Harga: Buruan Cek Promo Alfamart September 2025
-
Warna Itu Murahan, Ini Cara Bikin Miniatur AI Hitam Putih yang Terlihat 'Mahal' & Penuh Cerita
-
Layanan Lebih Cepat, Kredit Lebih Mudah, BRI Manfaatkan Integrasi Data Dukcapil
-
142 Negara Dukung Kemerdekaan Palestina, Netanyahu Justru Klaim Seluruh Tanah