Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 27 Juni 2025 | 12:42 WIB
Ilustrasi bisnis penjualan mobil di Sumatera Selatan

Ketiga, keberlangsungan usaha pelaku otomotif juga harus dijaga, mengingat sektor ini menyerap banyak tenaga kerja dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah. “Kita harus duduk bersama dan mencari solusi yang saling menguntungkan,” tegas Herman Deru.

“Saya sudah instruksikan agar semua pihak duduk bersama—pemerintah, pelaku usaha, dan pihak terkait—agar bisa membuat kebijakan yang seimbang,” kata Herman Deru.

Ia menambahkan bahwa sektor otomotif adalah penggerak ekonomi yang memiliki multiplier effect tinggi, karena menyerap tenaga kerja, memicu konsumsi sektor lain, dan berkontribusi besar terhadap pajak daerah.

 Solusi Win-Win Masih Dimungkinkan

Baca Juga: BRI RO Palembang Wujudkan Budaya Anti Fraud Lewat Training RORC 2025

Biyouzmal meyakini bahwa dengan adanya relaksasi pajak opsen, setidaknya pasar otomotif di Sumsel bisa kembali bergerak naik.

“Kalau beban pajak lebih ringan, konsumen akan lebih percaya diri membeli kendaraan, dan itu artinya pemasukan daerah pun ikut terdongkrak. Jadi, ini bukan soal meringankan industri saja, tapi juga soal menjaga kestabilan ekonomi daerah," ucapnya.

Hingga kini, diskusi antara pemangku kepentingan dan Pemerintah Provinsi Sumsel masih terus berlangsung.

Pelaku usaha berharap keputusan akhir bisa menghasilkan solusi win-win bagi semua pihak.

Baca Juga: Turun Lagi! Harga Emas Antam Hari Ini di Palembang Jadi Rp1,9 Juta per Gram

Load More