Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 13 Juni 2025 | 12:13 WIB
ibu rumah tangga di sumsel disiram air keras oleh suami

SuaraSumsel.id - Nasib tragis menimpa SY (30), seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Desa Menten, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Hidupnya berubah drastis sejak menjadi korban penyiraman air keras oleh suaminya sendiri.

Luka bakar parah yang dideritanya membuat SY cacat seumur hidup.

Namun, derita fisiknya hanyalah satu bagian dari cobaan yang kini harus ia hadapi.

Baca Juga: Minat Beli Emas di Palembang Melejit 5 Kali Lipat Usai Lebaran

Peristiwa memilukan itu terjadi pada November 2024 lalu.

Suami SY, yang saat itu dilanda emosi setelah menuduh sang istri berselingkuh, tega menyiramkan air keras ke tubuh SY.

Akibat peristiwa itu, 83 persen tubuh SY mengalami luka bakar parah, terutama pada bagian wajahnya.

Selama dua bulan, dari November 2024 hingga Januari 2025, SY harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang demi menyelamatkan nyawanya.

Namun, musibah itu belum berhenti sampai di situ. Setelah berhasil keluar dari rumah sakit, SY justru harus menghadapi kenyataan lain yang tak kalah menyakitkan.

Baca Juga: The Rise of Kingdom of Berbari, Animasi Lokal Palembang yang Angkat Dulmuluk ke Layar Digital

Total biaya pengobatannya mencapai Rp 475 juta. Sayangnya, karena luka bakar akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan, SY harus menanggung seluruh biaya tersebut sendiri.

Menurut pihak rumah sakit, untuk kasus luka bakar akibat KDRT memang tidak ditanggung BPJS Kesehatan.

Upaya mencari bantuan pun dilakukan pihak rumah sakit. Berkat bantuan dari para donatur, Yayasan Kita Bisa turut memberikan bantuan sebesar Rp 100 juta untuk meringankan beban SY.

Namun, setelah bantuan itu diberikan, masih tersisa utang sebesar Rp 375 juta yang harus dibayar oleh korban.

Pihak RSMH menyatakan, apabila pasien benar-benar tidak mampu melunasi biaya tersebut, terdapat mekanisme penghapusan utang yang bisa diajukan.

Namun tentu saja hal itu memerlukan proses dan kajian lebih lanjut sesuai aturan yang berlaku di rumah sakit.

Kasus tragis yang menimpa SY bukan hanya menyisakan luka bagi dirinya, tapi juga menjadi catatan penting betapa lemahnya perlindungan bagi korban KDRT, khususnya dalam hal jaminan pengobatan.

Luka yang diakibatkan oleh kekerasan seharusnya mendapat perhatian serius, termasuk dari aspek pembiayaan kesehatan.

Suami yang tega menyiramkan air keras tersebut hingga kini masih berkeliaran bebas.

Laporan resmi sudah diajukan SY ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumatera Selatan pada 22 November 2024 lalu.

Namun, proses hukum terhadap pelaku belum juga membuahkan hasil.

Pihak keluarga korban berharap ada keadilan bagi SY.

Selain ingin pelaku segera ditangkap dan diproses hukum, mereka juga berharap ada uluran tangan dari pemerintah atau pihak lain untuk membantu meringankan beban biaya pengobatan yang harus ditanggung korban.

Kini SY hanya bisa berharap keadilan ditegakkan dan pintu-pintu kebaikan terbuka untuk membantunya melunasi utang yang menjeratnya.

Luka fisik mungkin akan sulit pulih sepenuhnya, tetapi dukungan masyarakat dan perhatian pemerintah bisa menjadi obat penyemangat agar SY bisa kembali menjalani hidup dengan lebih baik.

Viral di media sosial

Kisah pilu yang dialami SY sontak memicu beragam reaksi dari netizen di media sosial.

Banyak warganet mengaku prihatin sekaligus terkejut dengan besarnya biaya pengobatan yang harus ditanggung korban. “Masya Allah,” tulis salah satu netizen sambil menyematkan emoji sedih.

Ada pula yang berkomentar, “Ya Allah kok banyak sekali sampai 400 juta,” menunjukkan rasa tidak percaya atas beban biaya tersebut.

Tak sedikit pula yang mendoakan agar SY dimudahkan urusannya. “Ya Allah, semoga dimudahkan semua urusan mbak ini,” tulis netizen lainnya.

Di tengah komentar prihatin, ada juga warganet yang menyuarakan harapan agar pemerintah, termasuk Gubernur Sumatera Selatan, turun tangan membantu korban. “Pak @hermanderu67, I love you full Bapak Gub guwe,” tulis salah satu akun dengan nada penuh harap agar pemerintah hadir meringankan beban SY.

Load More