Suhardiman
Jum'at, 01 Agustus 2025 | 20:17 WIB
Yudhi Thirzano, pemateri kelas jurnalisme AJI Palembang

SuaraSumsel.id - Sebanyak 30 jurnalis dari berbagai media di Sumatera Selatan berkumpul dalam satu ruang, menyatukan semangat untuk memahami isu yang kerap luput dari sorotan yakni transisi energi.

Dalam Pelatihan Jurnalisme Transisi Energi bertajuk “Jurnalisme Energi: Pendalaman Isu dan Penguatan Hasil Liputan di Media Sosial”, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang bersama Yayasan Mitra Hijau menggagas ruang belajar intensif bagi para jurnalis.

Selama satu hari penuh, peserta tak hanya dibekali pemahaman mendalam soal energi yang adil dan berkelanjutan, tetapi juga strategi jitu menyebarluaskan liputan mereka agar lebih menjangkau publik lewat media sosial.

Tiga narasumber utama hadir dalam pelatihan ini, yakni: Dr. Doddy S. Sukadri – Direktur Eksekutif Yayasan Mitra Hijau; Hari Wibawa – Kabid Perekonomian dan Pembangunan Bappeda Sumsel (mewakili Kepala Bappeda, Regina Ariyanti); dan Yudi Thirzano – Pemimpin Redaksi Tribun Sumsel.

Dalam paparannya, Dr. Doddy menyoroti dampak perubahan iklim global yang telah nyata terlihat, termasuk di Indonesia. Ia menekankan pentingnya langkah mitigasi dan adaptasi yang berbasis riset, kebijakan, serta partisipasi masyarakat.

Sedangkan Yudhi Thirzano menekankan pentingnya peliputan transisi energi yang tajam dan kontekstual. “Liputan energi bukan hanya soal data produksi. Jurnalis harus mampu menggambarkan dampaknya terhadap masyarakat, lingkungan, dan keadilan dalam distribusi energi,” ujarnya.

Sementara itu, Hari Wibawa menyampaikan bahwa Provinsi Sumatera Selatan masih sangat bergantung pada sektor energi fosil, khususnya batubara, yang menyumbang sekitar 24% PDRB namun hanya menyerap 2,26% tenaga kerja.

Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah telah menyusun arah kebijakan transisi energi, namun tetap membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan media.

Usai paparan, peserta mengikuti sesi diskusi kelompok dan workshop penyusunan ide liputan. Mereka juga dilatih untuk memperkuat distribusi hasil liputan melalui media sosial agar pesan-pesan penting soal transisi energi dapat menjangkau audiens yang lebih luas.

Baca Juga: Dana Aman! Bank Sumsel Babel Imbau Nasabah Tetap Tenang dan Aktif Bertransaksi

Dalam kesimpulannya, fasilitator kelas jurnalisme, Tasmalinda menekankan, transisi energi di Sumsel adalah keniscayaan yang harus dikelola secara adil (just transition). Potensi energi baru dan terbarukan (EBT) mencapai 21.032 MW, namun yang terpasang baru sekitar 4,8%.

"Ini menunjukkan perlunya akselerasi pemanfaatan EBT melalui dukungan kebijakan, pendanaan, teknologi, serta keterlibatan media," ujarnya.

“Transisi energi bukan hanya soal mengganti batu bara dengan energi terbarukan. Ini menyangkut nasib ekonomi lokal, konflik lahan, lingkungan hidup, hingga masa depan pekerja. Jurnalis harus mampu menggali sisi-sisi ini secara mendalam dan mengedukasi publik,” tambah M. Fajar Wiko, Ketua AJI Palembang dalam sambutannya.

Load More