Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 12 Mei 2025 | 15:10 WIB
Pulau tikus ditutup setelah kapal wisata karam yang menewaskan 7 wisawatan

SuaraSumsel.id - Suasana duka menyelimuti Kota Bengkulu setelah peristiwa memilukan terjadi di perairan Pantai Malabero, Minggu (11/5/2025) sore.

Kapal wisata Tiga Putra yang membawa 98 wisatawan dari Pulau Tikus ke Pantai Malabero, karam akibat cuaca buruk dan kerusakan mesin.

Tujuh orang meninggal dunia, sementara puluhan lainnya sempat terombang-ambing di laut sebelum berhasil diselamatkan.

Pasca kejadian, jajaran Polresta Bengkulu langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan.

Baca Juga: Mencekam! Video Kapal Wisata Bengkulu Tenggelam Viral, Wisatawan Teriak Takbir

Sebanyak tujuh orang yang terlibat dalam pengoperasian kapal tersebut kini telah diamankan dan diperiksa secara intensif oleh penyidik Satuan Reserse Kriminal.

Mereka adalah Edi Susanto, Rahmad, Andri, Yandi, Dedek, dan Fandi—yang terdiri dari pemilik jasa perjalanan, nakhoda, serta anak buah kapal (ABK).

“Sementara kita bawa ke Polresta Bengkulu dan kita mintai keterangan,” ujar Kasubdit Tipidter Polresta Bengkulu, Ipda Muhammad Ego Fermana, Senin (12/5).

Menurutnya, pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap potensi kelalaian yang menyebabkan tragedi maut tersebut.

Pihak kepolisian juga telah mengambil tindakan cepat dengan menutup sementara akses perjalanan wisata ke Pulau Tikus, salah satu destinasi wisata unggulan di Bengkulu, guna mencegah kejadian serupa terulang.

Baca Juga: Kronologi Tragis Kapal Wisata Tenggelam Usai Pulang dari Pulau Tikus, 7 Tewas

Kronologi: Mesin Mati, Diterjang Ombak Besar

Tragedi bermula saat kapal Tiga Putra membawa para wisatawan kembali dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero.

Sekitar pukul 16.00 WIB, di tengah perjalanan, mesin kapal tiba-tiba mati. Kondisi ini membuat kapal terombang-ambing di tengah laut, hingga akhirnya dihantam ombak besar.

Kapal mengalami kebocoran dan akhirnya tenggelam, menyebabkan kepanikan luar biasa di antara para penumpang. Sebagian besar penumpang berhasil diselamatkan, namun tujuh orang dinyatakan meninggal dunia.

Korban meninggal dunia telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Bengkulu. Identitas mereka antara lain:

  1. Riska Nurjanah (28), asal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan
  2. Ratna Kurniati (28), warga Kota Bengkulu
  3. Tesya (20), warga Kabupaten Kepahiang, Bengkulu
  4. Nesya (27), warga Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu
  5. Arva Richi Dekry (29), warga Padang Utara, Sumatera Barat
  6. Yunita
  7. Suantra

Sementara itu, 97 penumpang lainnya selamat, meski beberapa di antaranya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat mengalami luka dan syok berat.

Load More