Kasus ini kembali mengingatkan publik akan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orangtua, dan masyarakat dalam mengawasi dan membina perilaku remaja. Aksi kekerasan di kalangan pelajar bukan hanya mencoreng nama baik sekolah, tapi juga bisa berdampak pada masa depan para siswi yang terlibat.
Sejumlah pihak juga menyarankan agar Dinas Pendidikan Kota Palembang segera turun tangan untuk melakukan mediasi, pendampingan psikologis, dan pembinaan terhadap pelaku dan korban.
Pemerintah Kota Palembang tengah mengkaji kemungkinan penerapan pendidikan bergaya militer bagi siswa yang dinilai bermasalah atau memiliki catatan perilaku buruk di sekolah.
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, menyampaikan bahwa rencana ini merupakan respons atas meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap berbagai kasus kenakalan remaja yang belakangan marak terjadi, termasuk perkelahian antarpelajar, aksi bullying, hingga kurangnya disiplin di lingkungan pendidikan.
Baca Juga: Ribuan Buruh Geruduk DPRD Sumsel di Hari Buruh, Desak Revisi Upah Sektoral
Dalam upaya tersebut, Pemkot akan menggandeng TNI dan Polri sebagai mitra strategis dalam pelaksanaan program ini, guna memberikan pendidikan karakter berbasis kedisiplinan dan ketegasan.
Tak hanya itu, Wali Kota juga menekankan pentingnya menghidupkan kembali peran tokoh adat, tokoh masyarakat, hingga ketua RT di tingkat perkampungan sebagai bagian dari ekosistem pengawasan dan pembinaan remaja.
Menurutnya, pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah dan orang tua semata, melainkan juga seluruh lapisan masyarakat.
Melalui pendekatan kolaboratif ini, Pemkot Palembang berharap mampu menciptakan generasi muda yang lebih disiplin, berakhlak, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosialnya. Rencana tersebut saat ini masih dalam tahap kajian menyeluruh sebelum diterapkan secara resmi dalam bentuk program atau kebijakan daerah.
Baca Juga: Puluhan Korban Tertipu Rekrutmen Fiktif PT KAI, Uang Lenyap Pekerjaan Tak Pernah Ada
Berita Terkait
-
Ribuan Buruh Geruduk DPRD Sumsel di Hari Buruh, Desak Revisi Upah Sektoral
-
Puluhan Korban Tertipu Rekrutmen Fiktif PT KAI, Uang Lenyap Pekerjaan Tak Pernah Ada
-
Pelayanan RSUD Kayuagung Disorot: Infus Bikin Kaki Bayi Bengkak, Malah Dimarahi
-
Masalah Parkir Tak Kunjung Selesai, Palembang Makin Semrawut
-
Herman Deru Telepon Bos Lion Air, Minta Penerbangan Internasional SMB II Segera Aktif
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
Pilihan
-
10 Mobil Keluarga di Bawah Rp100 Juta Selain Avanza-Xenia, Kabin Lega Ada Tahun Muda
-
8 Celana Dalam Wanita Terbaik, Nyaman dan Bagus Buat Emak-emak!
-
Bos Port FC Blak-blakan Usai Diundang Ikut Piala Presiden 2025
-
Korban Laporkan Kasus Pelecahan Seksual ke Polisi, Pelaku Diduga ASN Pemkot Solo
-
Prabowo di Singapura: Danantara Diminta "Jiplak" Kesuksesan Temasek!
Terkini
-
Ketum GP Ansor Turun Gunung, Addin Pimpin Persiapan Sriwijaya FC untuk Liga 2
-
Sidang Kasus Penembakan Polisi oleh Oknum TNI di Lampung, 12 Saksi Bongkar Fakta Mengejutkan
-
Palembang Gelar Pasar Murah 5 Hari Berturut-turut Sambut HUT 1341, Ini Lokasinya
-
Wajib Punya! Ini 5 Alasan Celana Dalam Tanpa Jahitan Jadi Favorit Cewek Modern Tahun Ini
-
Biar Rumah Wangi dan Bebas Serangga! Ini Promo Alfamart Terbaru Produk Kebersihan Favorit