Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 19 April 2025 | 22:22 WIB
Ratusan remaja bersiaga tawuran di simpang veteran Palembang

SuaraSumsel.id - Aksi konfrontasi yang nyaris berujung bentrokan fisik antara dua kelompok remaja di simpang lampu merah Veteran, Jalan Mayor HM Rasyad Nawawi, Palembang, pada Jumat dinihari (18/4/2025) sekitar pukul 03.00 WIB, sontak menggemparkan warga sekitar dan memicu kehebohan di media sosial.

Video amatir yang merekam detik-detik ketegangan tersebut viral tak lama setelah diunggah, memperlihatkan suasana mencekam di tengah jalan kota yang biasanya sepi pada jam tersebut.

Dalam rekaman berdurasi kurang dari satu menit itu, tampak puluhan hingga diduga ratusan remaja berkumpul memadati ruas jalan, sebagian besar mengenakan pakaian seragam komunitas dan membawa berbagai jenis senjata tajam seperti pedang, samurai, rantai, hingga tongkat besi.

Suara teriakan, sorakan, serta dentuman benda tumpul saling bersahutan, menciptakan suasana kacau dan mengintimidasi. Sejumlah pengguna jalan yang kebetulan melintas tampak panik dan memilih putar balik untuk menghindari kerusuhan.

Baca Juga: Dukun Cabul di Palembang Hamili Mahasiswi dengan Modus Ritual 'Pembersihan'

Meski aparat kepolisian cepat merespons dan membubarkan massa sebelum bentrokan besar benar-benar terjadi, insiden ini menyisakan keresahan mendalam di tengah masyarakat.

Aksi brutal yang terekam kamera ini menjadi bukti nyata bagaimana konflik antar kelompok remaja di kota besar kini semakin mengkhawatirkan dan membutuhkan perhatian serius dari pihak berwenang, terutama dalam hal pencegahan dini, pembinaan komunitas, serta patroli rutin di titik-titik rawan bentrok.

Dalam rekaman video yang diunggah oleh akun Instagram @palembang_viral, terlihat jelas bagaimana kedua kelompok remaja ini saling berhadapan dengan gestur mengancam.

Mereka membawa senjata tajam berbagai jenis, kayu panjang, dan bambu, menciptakan suasana yang sangat tegang dan berpotensi memicu pertumpahan darah.

Sempat terjadi aksi saling kejar di mana satu kelompok terlihat mengejar kelompok lawannya sambil berlarian di tengah jalan.

Baca Juga: Inspirasi Parenting dari dr Aisah Dahlan di Talkshow IIPK Bank Sumsel Babel

Beruntung, situasi yang mencekam ini tidak berlangsung lama, dan para remaja tersebut berangsur-angsur meninggalkan lokasi dengan menggunakan sepeda motor sebelum aksi tawuran fisik benar-benar pecah.

Rizal (52), seorang saksi mata yang bekerja menjaga depot kayu yang terletak tak jauh dari lokasi kejadian, memberikan kesaksian yang memperkuat kengerian situasi tersebut.

Ia menuturkan bahwa kerumunan pemuda itu berada di lokasi konfrontasi selama kurang lebih satu jam sebelum akhirnya dibubarkan oleh pihak kepolisian yang tiba di lokasi.

"Awalnya mereka berkumpul di sana tepat di simpang lampu merah sana. Ramai, mungkin bisa ratusan orang. Mulai bubarnya sebelum azan Subuh, dibubarkan polisi," kata Rizal sambil menunjukkan lokasi persis tempat para remaja itu berkumpul.

Saat kejadian, Rizal sedang bekerja lembur di depot kayu. Sekitar pukul 03.00 dinihari, ia dikejutkan oleh suara keributan yang sangat bising dan raungan knalpot motor yang memekakkan telinga.

Merasa ada sesuatu yang tidak beres, Rizal memberanikan diri mengintip dari kejauhan dan melihat pemandangan yang membuatnya khawatir. Dua kelompok pemuda dengan jumlah yang sangat besar sudah berkumpul di persimpangan jalan.

Mengingat potensi bahaya dan kekhawatiran depot kayunya menjadi sasaran amukan massa dalam aksi tawuran, Rizal dengan sigap mengambil tindakan pencegahan. Ia langsung menutup tumpukan kayu dan pintu yang berada di luar depot menggunakan seng agar terhindar dari lemparan benda-benda berbahaya.

"Saya mendengar banyak suara knalpot motor dan berisik lah pokoknya. Kayaknya ada bom molotov, sebab saya lihat asap ngebul. Karena ramai seperti itu saya langsung tutup kayu-kayu pakai seng," ujarnya dengan nada cemas dan khawatir.

Menurut perkiraan Rizal, para pemuda yang terlibat dalam aksi konfrontasi tersebut kemungkinan besar adalah warga sekitar yang bergabung dengan kelompok lain dari luar wilayah tersebut. "Pemuda yang tinggal di dekat sini sepertinya ada. Kalau musuhnya tidak tahu dari mana," katanya.

Aksi yang sangat berpotensi menimbulkan bentrokan fisik dan korban jiwa ini akhirnya berhasil diredam setelah para remaja melihat kedatangan mobil patroli dari Polsek Ilir Timur II di lokasi kejadian. "Ada mobil polisi datang makanya mereka bubar. Kalau yang saya lihat tidak ada yang diamankan," imbuh Rizal.

Kepolisian membenarkan adanya aksi konfrontasi antar kelompok remaja tersebut.

Anggota patroli Polsek bergerak cepat setelah menerima laporan dan berhasil membubarkan kerumunan remaja itu dengan mengerahkan dua unit mobil patroli ke lokasi kejadian.

Load More