SuaraSumsel.id - Harga emas perhiasan di Kota Palembang, Sumatera Selatan, melonjak mendekati angka Rp11 juta per suku.
Kenaikan yang cukup tajam ini memicu beragam reaksi, terutama dari kalangan muda yang tengah bersiap melangsungkan pernikahan.
Menurut Awei, pemilik Toko Emas Makmur Jaya di kawasan Pasar 16 Ilir Palembang, harga emas perhiasan pada Kamis (17/4/2025) pagi tercatat mencapai Rp10.950.000 per suku (setara 6,7 gram) untuk kadar 92 persen. Sementara itu, harga emas per gram dipatok di angka Rp1.640.000.
"Naiknya cukup drastis dibanding awal bulan ini. Tanggal 9 April kemarin masih di kisaran Rp9.800.000 hingga Rp9.900.000 per suku," ujar Awei saat dikonfirmasi.
Faktor Global: Ketegangan AS-China
Awei menjelaskan bahwa lonjakan harga ini tidak semata-mata terjadi karena kondisi domestik, tetapi lebih banyak dipengaruhi oleh situasi geopolitik global, terutama memanasnya hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China.
“Presiden AS Donald Trump baru-baru ini memerintahkan penyelidikan terkait potensi pemberlakuan tarif atas semua impor mineral penting ke AS. Ketegangan ini memicu kepanikan di pasar global,” ungkapnya.
Langkah Trump itu, menurut Awei, menciptakan kekhawatiran luas di pasar keuangan, dan mendorong investor global beralih ke aset yang dianggap aman seperti emas—atau yang kerap disebut safe haven.
Alhasil, permintaan emas melonjak tajam, ikut mendongkrak harga secara global termasuk di Indonesia, dan Palembang tak luput dari dampaknya.
Baca Juga: Eks Teller BNI Palembang Gelapkan Rp5,2 Miliar demi Umroh, Uang Nasabah Raib
Anak Muda Mengeluh: Mahar Makin Mahal
Kenaikan harga emas ini tidak hanya berdampak pada sektor investasi dan perdagangan, tetapi juga pada urusan pribadi seperti pernikahan.
Di Palembang, emas perhiasan masih menjadi pilihan utama untuk mahar atau mas kawin. Tak heran jika harga emas yang melonjak tinggi membuat para calon pengantin muda was-was.
Lonjakan harga emas yang hampir menembus Rp11 juta per suku ini tidak hanya berdampak pada pasar investasi dan perhiasan, tetapi juga menimbulkan keluhan dari kalangan anak muda yang tengah merancang pernikahan.
Di Palembang, emas masih menjadi simbol utama dalam mahar pernikahan, sehingga kenaikan harga yang drastis ini otomatis menambah beban calon pengantin.
“Makin mahal saja emas, untuk mahar pernikahan kan biasanya memakai emas,” keluh Sandi (24), warga yang ditemui di kawasan Ilir Timur.
Berita Terkait
-
Siap-Siap! Dana Kaget Spesial 17 April 2025 Sudah Bisa Diklaim
-
Kejutan Rabu Malam! Dapatkan Dana Kaget Gratis dari Aplikasi DANA 16 April 2025
-
Cek Link Dana Kaget 15 April 2025! Saldo Gratis Cair, Bisa Langsung Bayar Listrik!
-
Spesial Minggu Malam Ini: Tautan DANA Kaget 13 April 2025 Siap Diburu!
-
Pengakuan Eks Wawako Fitrianti Agustinda Soal Kasus Dana Hibah PMI Palembang
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Sinergi BRI dan Pemerintah Daerah Majukan Desa BRILiaN
-
Memberdayakan dari Desa hingga Kota: BRI Hadirkan KUR dan KPP untuk Ekonomi Rakyat yang Lebih Kuat
-
BRI Rayakan 130 Tahun Perjalanan Melayani Negeri, Tegaskan Semangat Inklusif & Transformasi
-
Serbu Sekarang! 7 Link DANA Kaget Hari Ini Beri Saldo Gratis hingga Rp500.000
-
Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti Divonis 2,5 Tahun Penjara, Terbukti Korupsi di Sumsel