SuaraSumsel.id - Kota Palembang, Sumatera Selatan tengah diwarnai demam emas.
Dalam sepekan terakhir, harga emas perhiasan melonjak tajam hingga menyentuh angka fantastis lebih dari Rp10 juta per suku atau setara 6,7 gram.
Kenaikan drastis ini memicu euforia di kalangan pemburu investasi, sekaligus menciptakan dilema bagi konsumen yang tengah berencana membeli perhiasan untuk kebutuhan pribadi.
Berdasarkan pantauan Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, kenaikan harga emas perhiasan mencapai Rp300 ribu per suku hanya dalam hitungan hari, kenaikan yang jarang terjadi dalam waktu singkat.
Pada 10 April 2025, harga tercatat di angka Rp10,2 juta per suku.
Hanya sehari berselang, pada 11 April, harga kembali melesat ke Rp10,5 juta, dan terus naik hingga Rp10,8 juta per suku pada 13 April 2025.
Banyak pihak memprediksi bahwa harga emas di Palembang berpotensi menembus angka psikologis Rp11 juta per suku dalam waktu dekat.
Kenaikan ini terpantau merata di berbagai toko emas ternama seperti Toko Emas Laris di kawasan Rustam Effendi dan Toko Emas Anda di Megaria Palembang.
Fenomena serupa juga terjadi pada emas batangan yang dijual di Galeri 24 Pegadaian Palembang.
Baca Juga: Revitalisasi Gagal, Korupsi Pasar Cinde Disidik: Pedagang Terlantar Bertahun-tahun
Menurut Ricky Darmawan, Marketing Regional Galeri 24 Pegadaian Area Palembang, harga emas batangan terus menunjukkan tren naik, bahkan sempat menyentuh angka Rp1.964.000 per gram untuk emas Antam.
Lonjakan permintaan yang tinggi membuat pihak Pegadaian mengambil langkah antisipatif.
“Karena animo masyarakat tinggi, (pembelian emas) kita ada batasan pengiriman,” ungkap Ricky.
Ia menambahkan bahwa stok emas tidak selalu tersedia, sehingga konsumen harus melakukan pemesanan terlebih dahulu sesuai harga pada hari pemesanan.
Pantauan Harga Emas
Kenaikan ini terpantau jelas di sejumlah toko emas ternama, salah satunya Toko Emas Laris yang berlokasi di kawasan Rustam Effendi, Megaria Palembang.
Fenomena ini memicu beragam reaksi, mulai dari pemburu investasi yang melihat peluang cuan besar, hingga calon pengantin atau pembeli perhiasan yang mulai berpikir ulang.
Tak sedikit pula masyarakat yang penasaran, apakah lonjakan ini akan terus berlanjut atau justru menjadi awal dari koreksi besar?
Kenaikan harga emas di Palembang tak hanya terjadi di satu dua toko, tetapi merata di berbagai pusat penjualan perhiasan.
Di Toko Emas Anda, misalnya, harga emas yang semula dibanderol Rp10 juta per suku pada 10 April 2025, melonjak hingga Rp10,5 juta hanya dua hari kemudian, tepatnya pada 12 April.
Tak berhenti di situ, pada 13 April, harga kembali terkerek naik hingga menyentuh Rp10,8 juta per suku.
Tren ini memicu spekulasi bahwa pada 14 April, harga emas di Palembang berpotensi menembus angka psikologis Rp11 juta per suku.
Fenomena serupa juga terjadi pada emas batangan Logam Mulia di Galeri 24 Pegadaian Palembang.
Meski harga emas perhiasan terus merangkak naik hingga menembus angka fantastis, emas tetap menjadi primadona di mata masyarakat.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palembang, Edi Subeno, menegaskan bahwa lonjakan harga tidak serta-merta mematahkan minat masyarakat terhadap logam mulia tersebut.
Menurutnya, emas justru menjadi pilihan investasi yang semakin diminati di tengah kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian.
“Berapapun harga emas, meskipun berubah-ubah setiap hari, permintaan tetap berjalan dan stabil,” ujarnya.
Edi menjelaskan bahwa karakteristik emas yang mudah dicairkan, tahan terhadap inflasi, dan relatif aman dalam jangka panjang membuatnya tetap jadi andalan, baik untuk kalangan menengah ke atas maupun masyarakat umum.
Ia juga menyoroti bahwa tren kenaikan harga emas justru sering dimanfaatkan sebagian masyarakat sebagai momentum investasi, bukan hambatan.
Bagi banyak orang, membeli emas bukan hanya soal gaya hidup atau kebutuhan sesaat, tapi bagian dari strategi finansial jangka panjang yang diwariskan secara turun-temurun.
Fenomena ini mencerminkan kepercayaan yang kuat terhadap nilai intrinsik emas—bahwa di tengah fluktuasi harga dan gejolak pasar, emas selalu berhasil membuktikan diri sebagai aset yang tak pernah kehilangan kilaunya.
“Harga emas menunjukkan nilai pasar konsisten, karena emas adalah investasi paling aman dan terlindungi erosi inflasi,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Revitalisasi Gagal, Korupsi Pasar Cinde Disidik: Pedagang Terlantar Bertahun-tahun
-
Sindir Willie Salim? Dulmuluk Palembang Usung Kisah Rendang Hilang
-
Berita Gembira! TPP PPPK Palembang Cair Bersamaan Pelantikan ASN!
-
Skandal PLTU: Eks GM PLN Sumbagsel Divonis, Kerugian Negara Puluhan Miliar
-
Penggeledahan Kantor Wali Kota Palembang, Benang Kusut Korupsi Pasar Cinde Mulai Terurai?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Dugaan Proyek Fiktif Rp2,56 Miliar di Palembang, 11 Ketua RT hingga PHL Diperiksa Kejari
-
Rp850 Juta Raib! Mantan Balon Bupati Muara Enim Tertipu Rekan Politiknya Sendiri
-
Awal Pekan Seru dengan 10 Link Dana Kaget DANA: Klaim Saldo Rp500 Ribu Lewat HP
-
Benarkah Gaji DPRD Kota Palembang Setara UMR? Ini Rinciannya
-
Era Cashless! BRI Bukukan Lonjakan Transaksi Merchant Rp105,5 Triliun, Naik 27,2% YoY