Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 15 April 2025 | 14:40 WIB
Harga emas di Palembang, Sumatera Selatan dibatasi.

SuaraSumsel.id - Kota Palembang, Sumatera Selatan tengah diwarnai demam emas.

Dalam sepekan terakhir, harga emas perhiasan melonjak tajam hingga menyentuh angka fantastis lebih dari Rp10 juta per suku atau setara 6,7 gram.

Kenaikan drastis ini memicu euforia di kalangan pemburu investasi, sekaligus menciptakan dilema bagi konsumen yang tengah berencana membeli perhiasan untuk kebutuhan pribadi.

Berdasarkan pantauan Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, kenaikan harga emas perhiasan mencapai Rp300 ribu per suku hanya dalam hitungan hari, kenaikan yang jarang terjadi dalam waktu singkat.

Baca Juga: Revitalisasi Gagal, Korupsi Pasar Cinde Disidik: Pedagang Terlantar Bertahun-tahun

Pada 10 April 2025, harga tercatat di angka Rp10,2 juta per suku.

Hanya sehari berselang, pada 11 April, harga kembali melesat ke Rp10,5 juta, dan terus naik hingga Rp10,8 juta per suku pada 13 April 2025.

Banyak pihak memprediksi bahwa harga emas di Palembang berpotensi menembus angka psikologis Rp11 juta per suku dalam waktu dekat.

Kenaikan ini terpantau merata di berbagai toko emas ternama seperti Toko Emas Laris di kawasan Rustam Effendi dan Toko Emas Anda di Megaria Palembang.

Fenomena serupa juga terjadi pada emas batangan yang dijual di Galeri 24 Pegadaian Palembang.

Baca Juga: Sindir Willie Salim? Dulmuluk Palembang Usung Kisah Rendang Hilang

Menurut Ricky Darmawan, Marketing Regional Galeri 24 Pegadaian Area Palembang, harga emas batangan terus menunjukkan tren naik, bahkan sempat menyentuh angka Rp1.964.000 per gram untuk emas Antam.

Lonjakan permintaan yang tinggi membuat pihak Pegadaian mengambil langkah antisipatif.

“Karena animo masyarakat tinggi, (pembelian emas) kita ada batasan pengiriman,” ungkap Ricky.

Ia menambahkan bahwa stok emas tidak selalu tersedia, sehingga konsumen harus melakukan pemesanan terlebih dahulu sesuai harga pada hari pemesanan.

Pantauan Harga Emas

Kenaikan ini terpantau jelas di sejumlah toko emas ternama, salah satunya Toko Emas Laris yang berlokasi di kawasan Rustam Effendi, Megaria Palembang.

Fenomena ini memicu beragam reaksi, mulai dari pemburu investasi yang melihat peluang cuan besar, hingga calon pengantin atau pembeli perhiasan yang mulai berpikir ulang.

Tak sedikit pula masyarakat yang penasaran, apakah lonjakan ini akan terus berlanjut atau justru menjadi awal dari koreksi besar?

Kenaikan harga emas di Palembang tak hanya terjadi di satu dua toko, tetapi merata di berbagai pusat penjualan perhiasan.

Di Toko Emas Anda, misalnya, harga emas yang semula dibanderol Rp10 juta per suku pada 10 April 2025, melonjak hingga Rp10,5 juta hanya dua hari kemudian, tepatnya pada 12 April.

Tak berhenti di situ, pada 13 April, harga kembali terkerek naik hingga menyentuh Rp10,8 juta per suku.

Tren ini memicu spekulasi bahwa pada 14 April, harga emas di Palembang berpotensi menembus angka psikologis Rp11 juta per suku.

Fenomena serupa juga terjadi pada emas batangan Logam Mulia di Galeri 24 Pegadaian Palembang.

Meski harga emas perhiasan terus merangkak naik hingga menembus angka fantastis, emas tetap menjadi primadona di mata masyarakat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palembang, Edi Subeno, menegaskan bahwa lonjakan harga tidak serta-merta mematahkan minat masyarakat terhadap logam mulia tersebut.

Menurutnya, emas justru menjadi pilihan investasi yang semakin diminati di tengah kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian.

Harga emas di Palembang, Sumatera Selatan

“Berapapun harga emas, meskipun berubah-ubah setiap hari, permintaan tetap berjalan dan stabil,” ujarnya.

Edi menjelaskan bahwa karakteristik emas yang mudah dicairkan, tahan terhadap inflasi, dan relatif aman dalam jangka panjang membuatnya tetap jadi andalan, baik untuk kalangan menengah ke atas maupun masyarakat umum.

Ia juga menyoroti bahwa tren kenaikan harga emas justru sering dimanfaatkan sebagian masyarakat sebagai momentum investasi, bukan hambatan.

Bagi banyak orang, membeli emas bukan hanya soal gaya hidup atau kebutuhan sesaat, tapi bagian dari strategi finansial jangka panjang yang diwariskan secara turun-temurun.

Fenomena ini mencerminkan kepercayaan yang kuat terhadap nilai intrinsik emas—bahwa di tengah fluktuasi harga dan gejolak pasar, emas selalu berhasil membuktikan diri sebagai aset yang tak pernah kehilangan kilaunya.

“Harga emas menunjukkan nilai pasar konsisten, karena emas adalah investasi paling aman dan terlindungi erosi inflasi,” jelasnya. 
 

Load More