SuaraSumsel.id - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di perairan Sungai Musi, Palembang, ketika sebuah kapal tongkang bermuatan batu bara menabrak rumah apung milik warga.
Kejadian yang berlangsung pada Rabu sore sekitar pukul 16.09 WIB ini tidak hanya merusak rumah apung, tetapi juga mengakibatkan kerusakan pada tiga perahu getek milik warga setempat.
Melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, kapal tongkang bernama Kapuas Jaya 3023 yang mengangkut batubara tersebut ditarik oleh tugboat Johan Jaya 171.
Kapal ini berlayar dari jetty PT Bukit Asam menuju tujuan yang belum diketahui. Saat melintasi kawasan Kramasan, Palembang, kapal tongkang tersebut kehilangan kendali dan menabrak rumah apung yang berada di tepian Sungai Musi.
Salah satu warga yang menyaksikan kejadian tersebut merekam momen menegangkan itu.
Dalam video yang beredar di media sosial, terdengar jelas teriakan histeris warga saat tongkang bermuatan batubara menghantam rumah apung. Selain itu, tampak tiga perahu getek yang mengalami kerusakan parah akibat benturan tersebut.
Hingga saat ini, penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
Namun, beberapa dugaan sementara menyebutkan bahwa arus sungai yang deras dan kurangnya manuver dari tugboat penarik bisa menjadi faktor penyebab insiden ini. Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan penyebab utama dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, kerugian materiil dirasakan oleh pemilik rumah apung dan perahu yang rusak.
Baca Juga: Setelah Haji Alim dan Amin Mansyur, Kini Asisten 1 Setda Muba Ditahan Kejaksaan
Warga sekitar merasa khawatir dengan kejadian ini, mengingat Sungai Musi merupakan jalur transportasi utama bagi kapal-kapal besar, termasuk tongkang bermuatan batubara.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekhawatirannya karena kapal mereka ialah sumber pencarian ekonomi.
"Kami sangat khawatir dengan kejadian ini. Rumah apung dan perahu adalah sumber mata pencaharian kami. Jika kejadian seperti ini terus berulang, kami tidak tahu harus bagaimana.
Pihak berwenang, termasuk Ditpolairud Polda Sumatera Selatan, telah turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Mereka akan memeriksa faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan, termasuk kondisi kapal, kelayakan tugboat, dan faktor alam seperti arus sungai saat kejadian.
Insiden kapal tongkang menabrak fasilitas atau kendaraan di Sungai Musi bukanlah yang pertama kali terjadi. Pada 26 September 2024, sebuah tongkang batu bara bernama Surya Nawa 21 menabrak tiga kapal jukung yang sedang bersandar di dermaga Pasar 16 Ilir, Palembang.
Akibat kejadian tersebut, dua kapal mengalami kerusakan berat, sementara satu kapal tenggelam.
Selain itu, pada 3 Januari 2024, Dermaga Kampung Kapitan dan Pelabuhan 7 Ulu Palembang mengalami kerusakan berat setelah ditabrak tongkang muatan batubara.
Mirisnya, pelabuhan 7 Ulu baru saja diresmikan beberapa bulan sebelumnya dengan dana APBN mencapai Rp 75 miliar.
Langkah Pencegahan di Masa Depan
Melihat frekuensi kejadian serupa, diperlukan langkah-langkah pencegahan untuk menghindari insiden di masa mendatang. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
- Peningkatan Pengawasan dan Regulasi: Otoritas terkait perlu meningkatkan pengawasan terhadap operasional kapal tongkang, terutama yang mengangkut muatan berat seperti batubara. Regulasi yang ketat harus diterapkan untuk memastikan keselamatan di perairan.
- Pelatihan dan Sertifikasi Kru Kapal: Kru kapal, termasuk nakhoda dan awak tugboat, harus mendapatkan pelatihan dan sertifikasi yang memadai. Hal ini untuk memastikan mereka memiliki kompetensi dalam menghadapi situasi darurat dan mengoperasikan kapal dengan aman.
- Pemasangan Alat Navigasi Modern: Kapal-kapal yang beroperasi di Sungai Musi sebaiknya dilengkapi dengan alat navigasi modern untuk meminimalisir risiko kecelakaan. Alat ini dapat membantu kru dalam memantau kondisi sekitar dan mengambil tindakan preventif.
- Pembuatan Jalur Khusus: Pertimbangan untuk membuat jalur khusus bagi kapal tongkang bermuatan berat dapat menjadi solusi. Jalur ini akan memisahkan mereka dari area pemukiman atau dermaga kecil, sehingga mengurangi risiko tabrakan.
- Sosialisasi kepada Masyarakat: Masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Musi perlu diberikan sosialisasi mengenai potensi bahaya dan langkah-langkah keselamatan. Dengan demikian, mereka dapat lebih waspada dan siap menghadapi situasi darurat.
Berita Terkait
-
Setelah Haji Alim dan Amin Mansyur, Kini Asisten 1 Setda Muba Ditahan Kejaksaan
-
Jadwal Imsakiyah Kota Palembang 12 Ramadan 1446 Hijriah dan Niat Puasa
-
Kondisi Haji Halim Ali Melemah di Rutan, Butuh 26 Tabung Oksigen tapi Hanya Dapat Dua
-
Drama Penahanan Pengusaha Terkaya Sumsel: Kuasa Hukum Sebut Haji Halim Butuh 26 Tabung Oksigen Sehari
-
Terancam 20 Tahun Penjara! Haji Halim, Crazy Rich Sumsel Dijerat Korupsi Tol
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
Terkini
-
Promo Merdeka Wyndham Opi: Menginap Dapat Tumpeng & Buffet Rp80 Ribu
-
Selvi Gibran Borong Songket di Palembang, Produk UMKM Sumsel Langsung Ludes
-
Sumsel Tuan Rumah Pornas Korpri 2025, ASN dari Seluruh Indonesia Datang
-
Laba Semen Baturaja Melejit, Dari Single ke Double Digit di Semester I 2025
-
Kelas Jurnalisme AJI Palembang Kupas Cara Sebar Liputan Energi Bersih di Medsos