Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 14 Januari 2025 | 22:15 WIB
PJ Gubernur Sumsel Elen Setiadi memperlihatkan kopi Sumsel yang diekspor

Ekspor perdana yang merupakan inisiatif OJK guna membangun ekosistem ekspor perdagangan kopi di Sumsel dengan dukungan pembiayaan. Dengan demikian terbentuk ekosistem jasa keuangan yang mendorong Sumsel tangguh dalam ekspor komoditas kopinya.

"Selama ini, kita tahu Sumsel yang punya lahan, dan kopinya tapi yang terkenal malah dearah tetangga, bahkan nama kopinya pun bukan disebut kopi Sumsel. Karena itu, OJK memfasilitasi mulai dari penguatan kualitas produk hingga akses pasar internasional, dengan kepastian pembiayaan," ucap Arifin saat pertemuan awal tahun tersebut.

Sumsel sendiri telah berhasil memasok hampir 26 persen produksi kopi secara nasional dengan rata-rata produksi nyaris 200 juta ton pertahun. Produksi yang besar ini seharusnya menasbikan Sumsel populer di pasar globar.

Arifin juga menegaskan peran OJK dalam upaya perluasan akses keuangan dengan mendorong perbankan melakukan perjanjian kerjasama yang menguntungkan petani.

Baca Juga: Sumsel Diguncang OTT Kadisnakertrans, Pj Gubernur Langsung Cari Pengganti

Dalam ekspor perdana 20 ton kopi perdana ke Malaysia ini, dilakukan dengan mekanisme pembayaran di awal yang menciptakan kepastian harga di petani. Ekspor ini terdiri dari 9 ton jenis arabica grade satu asal daerah Semendo kabupaten Muara Enim dan 10,2 ton jenis robusta asal kota Pagaralam.

"Berharap pengepul, petani, pengekspor semua memperoleh akses keuangan. Karena kesulitan petani yakni tidak memiliki akses keuangan, padahal transaksi harian pengepul itu semua tunai dengan nilai mencapai Rp1,2 miliar sehari," ujar Arifin optimis.

Eksportir kopi, Chief Executive Officer PT Agri Ekspor Indonesia Novia Anggita memastikan jika ekspor pertama imenuju Malaysia yang kemudian juga meluas ke benua Australia.

Dia pun optimis jika permintaan kopi dunia masih cukup tinggi saat ini. Kegiatan Kick Off menjadi langkah strategis sebagai bentuk sinergisitas antara berbagai lembaga seperti OJK, Pemprov Sumsel, Pelindo Regional 2 Palembang, Bea Cukai Palembang, Balai Karantina Sumsel, PT Agri Ekspor Indonesia, dan Perwakilan Industri Jasa Keuangan dalam mendukung penguatan daya saing produk lokal yang inklusif dan berkelanjutan.

Ekspor kopi Sumsel ke Malaysia akan berlangsung pada 19 Januari 2025 melalui pelabuhan Boom Baru Palembang dengan nilai Rp1,4 miliar per kontainer.

Baca Juga: Ini Instruksi Pj Gubernur Agar Hemat 50 Persen Anggaran Perjalanan Dinas

Load More