Ekspor perdana yang merupakan inisiatif OJK guna membangun ekosistem ekspor perdagangan kopi di Sumsel dengan dukungan pembiayaan. Dengan demikian terbentuk ekosistem jasa keuangan yang mendorong Sumsel tangguh dalam ekspor komoditas kopinya.
"Selama ini, kita tahu Sumsel yang punya lahan, dan kopinya tapi yang terkenal malah dearah tetangga, bahkan nama kopinya pun bukan disebut kopi Sumsel. Karena itu, OJK memfasilitasi mulai dari penguatan kualitas produk hingga akses pasar internasional, dengan kepastian pembiayaan," ucap Arifin saat pertemuan awal tahun tersebut.
Sumsel sendiri telah berhasil memasok hampir 26 persen produksi kopi secara nasional dengan rata-rata produksi nyaris 200 juta ton pertahun. Produksi yang besar ini seharusnya menasbikan Sumsel populer di pasar globar.
Arifin juga menegaskan peran OJK dalam upaya perluasan akses keuangan dengan mendorong perbankan melakukan perjanjian kerjasama yang menguntungkan petani.
Baca Juga: Sumsel Diguncang OTT Kadisnakertrans, Pj Gubernur Langsung Cari Pengganti
Dalam ekspor perdana 20 ton kopi perdana ke Malaysia ini, dilakukan dengan mekanisme pembayaran di awal yang menciptakan kepastian harga di petani. Ekspor ini terdiri dari 9 ton jenis arabica grade satu asal daerah Semendo kabupaten Muara Enim dan 10,2 ton jenis robusta asal kota Pagaralam.
"Berharap pengepul, petani, pengekspor semua memperoleh akses keuangan. Karena kesulitan petani yakni tidak memiliki akses keuangan, padahal transaksi harian pengepul itu semua tunai dengan nilai mencapai Rp1,2 miliar sehari," ujar Arifin optimis.
Eksportir kopi, Chief Executive Officer PT Agri Ekspor Indonesia Novia Anggita memastikan jika ekspor pertama imenuju Malaysia yang kemudian juga meluas ke benua Australia.
Dia pun optimis jika permintaan kopi dunia masih cukup tinggi saat ini. Kegiatan Kick Off menjadi langkah strategis sebagai bentuk sinergisitas antara berbagai lembaga seperti OJK, Pemprov Sumsel, Pelindo Regional 2 Palembang, Bea Cukai Palembang, Balai Karantina Sumsel, PT Agri Ekspor Indonesia, dan Perwakilan Industri Jasa Keuangan dalam mendukung penguatan daya saing produk lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
Ekspor kopi Sumsel ke Malaysia akan berlangsung pada 19 Januari 2025 melalui pelabuhan Boom Baru Palembang dengan nilai Rp1,4 miliar per kontainer.
Baca Juga: Ini Instruksi Pj Gubernur Agar Hemat 50 Persen Anggaran Perjalanan Dinas
Berita Terkait
-
KPK Sikat Anggota DPRD OKU: Jatah Proyek PUPR Jadi Bancakan?
-
Skandal Suap di OKU Terbongkar: KPK Tetapkan 6 Tersangka Proyek Dinas PUPR!
-
Mentan Amran Bidik Sumsel Jadi Tiga Besar Produsen Beras Nasional, Percepat Swasembada Pangan
-
Mudik Gratis Sumsel 2025 Naik Kereta Api Sekeluarga, Cek Link Pendaftaran!
-
Mudik Gratis 2025 Pemprov Sumsel, Tersedia Ribuan Tiket
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Jejak Emansipasi Ratu Sinuhun: Perempuan Hebat dari Bumi Sriwijaya
-
Detik-Detik Mencekam Simpang Veteran Palembang: Ratusan Remaja Bersiaga Tawuran
-
PSU Empat Lawang Panas! Joncik Unggul Hitung Cepat, Budi Antoni Klaim Menang
-
Weekend Makin Ceria: Ada Kejutan Dana Kaget Menantimu Sabtu 19 April 2025
-
Joncik-Arifai Klaim Menang Telak di PSU Empat Lawang Versi Hitung Cepat