SuaraSumsel.id - Kemasyuran Sumatera Selatan sebagai pusat kejayaan maritim Kerajaan Sriwijaya terus dibangkitkan melalui ekspor perdana kopi terbaiknya ke Malaysia pada awal 2025. Langkah ini menjadi simbol kebangkitan ekonomi lokal Sumatera Selatan (Sumsel).
Dengan potensi besar termasuk kontribusi 26 persen produksi kopi nasional, Sumsel berupaya menegaskan posisinya sebagai pemain utama di pasar global. Proses ekspor melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbagsel.
OJK yang berperan dalam memastikan ekosistem pembiayaan guna mendukung petani dan pelaku usaha kopi. Ekspor perdana ini, yang mencakup 20 ton kopi dari daerah Semendo dan Pagaralam, diharapkan menjadi pintu gerbang menuju pasar internasional yang lebih luas, memperkenalkan nama Sumsel di pentas dunia.
Ekspor perdana kopi ke negeri jiran Malaysia sempat diungkap pejabat ( PJ) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi tepat 2 Januari 2025 lalu. Saat memimpin rapat perkembangan ekonomi Sumsel terutama inflasi triwulan IV 2024, Elen mengungkap sejumlah percepatan ekonomi yang ingin ia lakukan di masa jabatannya untuk Sumsel.
Baca Juga: Sumsel Diguncang OTT Kadisnakertrans, Pj Gubernur Langsung Cari Pengganti
Salah satunya ialah menjadikan Sumsel sebagai daerah penyokong target pertumbuhan ekonomi nasional Presiden Prabowo Subianto yang mencapai angka 8 persen. Elen mengungkapkan Sumsel memiliki peluang besar terutama komoditas ekspornya.
Badan Pusat Statistik (BPS) pun mencatat terjadi peningkatan neraca perdagangan pada tahun 2024 terutama pada ekspor non migas. Secara kumulatif, nilai ekspor Sumatera Selatan periode Januari–November 2024 mencapai US$6.056,16 juta atau naik 1,43 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.
Nilai ekspor non migas mengalami peningkatan sebesar 35,61 persen. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan pada komoditas batubara dan lignit, karet dan barang dari karet, pulp dari kayu (bubur kertas), lemak & minyak hewan/nabati serta perkebunan dan buah-buahan.
Pangsa ekspor November 2024 terbesar adalah Tiongkok sebesar US$243,46 juta, India sebesar US$57,94 juta dan Korea Selatan sebesar US$46,31 juta. Elen juga memastikan jika kopi yang akan diekspor telah proses seleksi ketat untuk memastikan kualitas terbaik dengan pilihan negara Malaysia sebagai negara tujuan ekspor pertama tahun 2025.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, ekspor kopi Sumsel ke Malaysia diharapkan menjadi pintu gerbang menuju pasar global yang lebih luas. "Terpenting juga (dari ekspor perdana ini), ekonomi petani tumbuh. Indikatornya sederhana, jika harga jual yang kian baik, di atas Rp70 ribu per kilogram, petani semoga makin untung. Kita belum bicara pendapatan asli daerah (PAD), namun kepastian pasar petani Sumsel" ucap Elen dalam kesepatan Kick Off Ekspor kopi ke Malaysia dan Australia di Ballroom Kantor OJK Sumsel, Selasa (14/1/2025).
Baca Juga: Ini Instruksi Pj Gubernur Agar Hemat 50 Persen Anggaran Perjalanan Dinas
Pada kesempatan tersebut, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbagsel, Arifin Susanto juga menegaskan jika ekspor perdana kopi 2025 ini bukan hanya tentang kopi namun juga tentang membawa nama baik Sumatera Selatan ke panggung dunia.
Ekspor perdana yang merupakan inisiatif OJK guna membangun ekosistem ekspor perdagangan kopi di Sumsel dengan dukungan pembiayaan. Dengan demikian terbentuk ekosistem jasa keuangan yang mendorong Sumsel tangguh dalam ekspor komoditas kopinya.
"Selama ini, kita tahu Sumsel yang punya lahan, dan kopinya tapi yang terkenal malah dearah tetangga, bahkan nama kopinya pun bukan disebut kopi Sumsel. Karena itu, OJK memfasilitasi mulai dari penguatan kualitas produk hingga akses pasar internasional, dengan kepastian pembiayaan," ucap Arifin saat pertemuan awal tahun tersebut.
Sumsel sendiri telah berhasil memasok hampir 26 persen produksi kopi secara nasional dengan rata-rata produksi nyaris 200 juta ton pertahun. Produksi yang besar ini seharusnya menasbikan Sumsel populer di pasar globar.
Arifin juga menegaskan peran OJK dalam upaya perluasan akses keuangan dengan mendorong perbankan melakukan perjanjian kerjasama yang menguntungkan petani.
Dalam ekspor perdana 20 ton kopi perdana ke Malaysia ini, dilakukan dengan mekanisme pembayaran di awal yang menciptakan kepastian harga di petani. Ekspor ini terdiri dari 9 ton jenis arabica grade satu asal daerah Semendo kabupaten Muara Enim dan 10,2 ton jenis robusta asal kota Pagaralam.
"Berharap pengepul, petani, pengekspor semua memperoleh akses keuangan. Karena kesulitan petani yakni tidak memiliki akses keuangan, padahal transaksi harian pengepul itu semua tunai dengan nilai mencapai Rp1,2 miliar sehari," ujar Arifin optimis.
Eksportir kopi, Chief Executive Officer PT Agri Ekspor Indonesia Novia Anggita memastikan jika ekspor pertama imenuju Malaysia yang kemudian juga meluas ke benua Australia.
Dia pun optimis jika permintaan kopi dunia masih cukup tinggi saat ini. Kegiatan Kick Off menjadi langkah strategis sebagai bentuk sinergisitas antara berbagai lembaga seperti OJK, Pemprov Sumsel, Pelindo Regional 2 Palembang, Bea Cukai Palembang, Balai Karantina Sumsel, PT Agri Ekspor Indonesia, dan Perwakilan Industri Jasa Keuangan dalam mendukung penguatan daya saing produk lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
Ekspor kopi Sumsel ke Malaysia akan berlangsung pada 19 Januari 2025 melalui pelabuhan Boom Baru Palembang.
Berita Terkait
-
Hariz Azhar Bongkar Dugaan Pelanggaran HAM dan Orang Kuat di Balik Operasi Tambang PT GPU
-
Negara Rugi Rp1,3 Triliun, Kasus Korupsi Proyek LRT Palembang Tambah 'Luka' Waskita Karya
-
Menghubungkan Desa Terisolir, BRI Bangun Jembatan di Desa Lubuk Dalam
-
Ironi Jual Besi Rambu Lalu Lintas Demi Judi, Netizen: Enggak Bisa Makan Banget?
-
Bukan Sekadar Cantik, Filosofi Rumah Limas di Uang 10 Ribu Ini Bikin Takjub!
Tag
Terpopuler
- STY Tiba-tiba Muncul Saat Patrick Kluivert Datang: Kemarin ke Mana?
- Tolak Mobil Dinas Gubernur Jawa Barat, Ini Daftar Koleksi Mobil Mewah Dedi Mulyadi
- Nama Mahfud MD Terseret Kasus Plat Nomor RI 36, Kok Bisa?
- Silsilah Keluarga Marselino Ferdinan yang Baru Saja Cetak Sejarah di Piala FA
- Pengacara Vadel Badjideh Bawa Kabar Buruk Lagi dari Laura Meizani: Ada yang Tidak Beres
Pilihan
-
Putra Patrick Kluivert Cetak Gol ke Gawang Chelsea, Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia?
-
Harga Gas LPG 3 Kg Naik Rp2.000, Rakyat Kecil Makin Menjerit!
-
Korupsi 300 T, Harvey Moeis Cuma Divonis 6,5 Tahun Penjara: Sebuah Ironi Peradilan!
-
Tanda-tanda Elkan Baggott Kembali ke Timnas Indonesia, Cocok dengan Patrick Kluivert?
-
Tampil Brewokan Saat Bertemu Jokowi, Ahmad Lutfhi: Silaturahmi Saja
Terkini
-
Kopi Sumsel Mengarungi Samudra, Potensi Lokal Menuju Pasar Internasional
-
Kisah Pelaku UMKM Palembang Bertahan di Tengah Harga Elpiji 3 Kilogram Naik
-
Jalur Kereta dan Sungai Padat, Sumsel Bangun 5 Flyover Buat Angkut Batu Bara
-
Rp16 Miliar Dana BOS OKU Disalahgunakan, Garda Prabowo Tuntut Investigasi
-
Viral Aksi Pemukulan Pria Tua oleh Polisi di Prabumulih, Tuai Kecaman Publik