SuaraSumsel.id - Kilang Pertamina Plaju (PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju) kembali memperlihatkan kapasitasnya sebagai pelopor inovasi produk dalam industri migas di tingkat internasional.
Kilang Pertamina Plaju menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang diundang untuk mempresentasikan produk terbarunya, Breezon R1270, dalam acara bergengsi di DoubleTree by Hilton Greenway Plaza, Houston, Texas pada 2-3 Oktober 2024 lalu.
Area Manager Communication, Relations & CSR RU III Plaju - PT Kilang Pertamina Internasional Siti Rachmi Indahsari menjelaskan sebagai salah satu platform industri terbesar ini mempertemukan para ahli dan pelaku industri energi secara global termasuk industri pendinginan dan refrigerasi.
"Breezon R1270 sebagai refrigeran alami ramah lingkungan, merupakan inovasi yang menghadirkan efisiensi energi serta mengurangi dampak lingkungan," ucapnya dalam keterangan pers yang diterima Suara.com, Senin (7/10/2024).
Baca Juga: Jadwal dan Tema Debat Calon Gubernur Sumsel 2024: Siapa yang Visi Terbaik?
Dalam forum tersebut, pekerja Kilang Pertamina Plaju, Andrie Prasetyo (Polypropylene Process Engineer) dan Perliansyah (Officer I Communication Relations & Compliance), menyampaikan presentasi berjudul "Breezon R1270: Pertamina’s Natural Refrigerant Revolutionizing Energy Efficiency and Environmental Sustainability".
Presentasi tidak hanya menjelaskan inovatif Breezon sebagai refrigeran alami tetapi juga keberhasilan produk mengatasi tantangan perubahan iklim global dan peningkatan efisiensi energi di sektor pendinginan.
Breezon R1270: Solusi Efisiensi Energi dan Ramah Lingkungan
Inovasi Breezon dari Kilang Pertamina Plaju membuktikan jika perkembangan industri juga mampu berkontribusi terhadap penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), sehingga sejalan dengan agenda pencapaian Net Zero Emission (NZE) 2060.
Breezon hadir sebagai jawaban atas tantangan industri refrigeran (pendingin ruangan) yang selama ini dianggap merusak ozon dan berkontribusi pada pemanasan global (global warming), misalnya, refrigeran sintetis seperti R32, R410a, dan R22.
Baca Juga: Dari Sawah ke Watt: Transformasi Biomassa Sekam Padi Sebagai Energi Berkelanjutan
Breezon R1270 inovasi produk dari Kilang Pertamina Plaju yang beroperasi di Sumatera Selatan, Indonesia dengan indeks Global Warming Potential (GWP) jauh lebih rendah minus 300 kali lebih rendah dari R32 dan 1000 kali lebih rendah dari R410a dan R22.
Sejak resmi diluncurkan, Breezon R1270 terus menarik perhatian sebagai produk yang sangat efisien dan ramah lingkungan. Keunggulan lain ialah meliputi penghematan energi hingga 20-30% dibandingkan refrigeran sintetis, serta efisiensi biaya operasional.
Langkah Besar Pertamina untuk Masa Depan yang Lebih Ramah Lingkungan
Sebagai refrigeran dari pemurnian propilena di Kilang Pertamina Plaju, Breezon R1270 merupakan komitmen Pertamina dalam menghadirkan produk berkualitas dan mendukung tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) terutama SDG nomor 12 mengenai konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dan SDG nomor 13 sebagai aksi Iklim yaitu pengurangan emisi karbon secara langsung melalui pengurangan konsumsi listrik dalam sistem pendinginan.
"Kilang Pertamina Plaju akan terus berkomitmen menginovasikan produk-produk unggulan alami seperti refrigeran yang ramah lingkungan, serta dapat mengurangi dampaknya," ujarnya.
Rachmi juga menambahkan jika Breezon juga mengurangi ketergantungan Indonesia pada produk refrigeran impor.
“Breezon adalah produk yang dihasilkan dalam negeri, dan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kilang Pertamina Plaju. Kami berharap produk ini dapat menjadi standar baru dalam industri pendinginan, baik di pasar domestik maupun internasional,” jelas Rachmi.
Hemat Biaya Energi Hingga 1 Milyar Rupiah Per Tahun
Salah satu langkah konkret penggunaan Breezon R1270 yang sedang berlangsung adalah retrofit ± 450 unit AC di Patra Bali Resort & Villa.
Target proyek selesai di akhir tahun 2024, dengan harapan menghemat energi 2738 kWh per hari atau setara hingga Rp1 miliar per tahun. Proyek ini juga berkontribusi pada pengurangan emisi 1643 kg CO2 per hari yang setara dengan penanaman 24 ribu pohon.
Vice President Gulf Energy (penyelenggara kegiatan), Lee Nichols mengapresiasi inovasi produk Breezon Kilang Pertamina Plaju yang juga dipresentasikan dengan sangat apik pada forum ini.
“Apresiasi untuk Pertamina dalam menciptakan produk refrigerant yang ramah lingkungan seperti Breezon, ironis memang ketika refrigerant yang berfungsi membuat udara sejuk ternyata berdampak buruk terhadap lingkungan (global warming)," katanya.
Inovasi ini merupakan bentuk dukungan penuh Pertamina terhadap Indonesia untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.
"Tentu saja inovasi ini sangat berarti, khususnya untuk negara anda. Kami sangat menantikan partisipasi Pertamina kembali pada acara International Refining and Petrochemical Conference 2025 dan menantikan innovasi-innovasi yang briliant," imbuhnya.
Komitmen Berkelanjutan untuk Lingkungan
Sebagai strategi jangka panjang, Pertamina terus mengembangkan Breezon dan memperluas penggunaannya ke sektor industri lainnya. Produk ini diproyeksi akan memainkan peran kunci dalam transisi menuju energi yang lebih bersih dan efisien mendukung visi Indonesia mencapai Net Zero Emissions.
Kilang Pertamina Plaju melalui inovasi Breezon berkomitmen untuk terus menjadi pionir dalam penyediaan solusi yang tidak hanya efisien, tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan, sejalan dengan Environmental, Social, and Governance (ESG).
Berita Terkait
-
Menikmati Liburan Tenang dan Berkelanjutan: Ini 4 Rekomendasi Akomodasi Ramah Lingkungan di Lombok
-
Tren Fesyen Ramah Lingkungan, Yuk Perpanjang Umur Pakaianmu!
-
Viral! Video Petugas Lapas Bongkar Pesta Sabu dan Minta Perlindungan Prabowo
-
Video Dugaan Pesta Sabu di Lapas Viral, Pejabat Kemenkumham Sumsel Diperiksa?
-
Lexus Feast Sajikan Perjalanan Kuliner Mewah dengan Bahan Ramah Lingkungan, Inovasi Khusus Chef Maurizio Bombini
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Raih Best API Initiative, BRI Komitmen untuk Terus Berinovasi bagi Layanan Nasabah
-
Cerita Pilu Novi Tolak Bayar Uang Damai Rp60 Juta, Padahal Dilecehkan Tetangga
-
Robby Minta Prabowo Turun Tangan: Kisah Video Viral Dugaan Pesta Sabu Lapas
-
Walkout di Tengah Debat Pilkada OKU, Paslon 01 Sebut Aturan Debat Dilanggar!
-
Penyelidikan Mendalam Kasus Pesta Sabu di Lapas, Oknum Petugas Jadi Tersangka?