SuaraSumsel.id - Seorang siswa SD swasta kelas 3 di Palembang, MA (9) diduga menjadi korban bullying atau perundungan oleh teman sekelasnya.
Peristiwa itu terjadi pada 4 Juni 2024 lalu, dan dua hari kemudian ayah korban bernama Doddy Adrianto (42) langsung melaporkan hal itu ke polisi.
Kuasa Hukum korban Nurmalah mengatakan, kasus bullying tersebut terjadi pada bulan lalu. Orang tua korban MA mengetahui anaknya di-bullying setelah memperlihatkan video bullying di media sosial dan mengedukasi anaknya agar hal itu tak terjadi pada MA.
Namun, korban MA malah mengungkap jika dirinya sudah menjadi korban bullying teman kelasnya di sekolah tersebut.
Baca Juga: Emas Tembus Rp1,4 Juta, Masyarakat Ramai-ramai Gadai Emas di Pegadaian
"Akhirnya korban MA berani speak up dan bercerita ke orang tuanya bahwa ia juga mengalami aksi perundungan di sekolah. Korban MA mengaku sudah 3 kali terjadi," katanya.
Pada kejadian yang ketiga kali, korban sempat ditendang saat hendak masuk ke dalam kelas, sehingga membuat korban ketakutan dan bersembunyi di bawah meja hingga menangis.
"Dari sana terungkap, kenapa dia -korban MA- malas ke sekolah. Selama ini, korban sudah dua kali mengalami aksi perundungan hingga tangannya ditusuk. Lalu setelah aksi perundungan ketiga kalinya, barulah korban cerita ke orang tua. Karena itu, orang tua korban melapor polisi," katanya.
Pemerintah Kota Palembang Sumatera Selatan juga menaruh perhatian pada kasus perundungan (bullying) siswa sekolah dasar (SD) islam terpadu dengan mengedepankan asas praduga tidak bersalah.
Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa mengatakan terhadap kasus perundungan siswa SD yang terjadi di salah satu sekolah dasar swasta di Palembang pada 4 Juni 2024 tersebut, ia sudah meminta kepada Dinas Pendidikan Kota Palembang menanganinya dan mengedepankan asas praduga tidak bersalah.
Baca Juga: Bu Roma Rasakan Kebahagiaan di Usia Senja Berkat Listrik PLN Light Up The Dream
"Disdik Palembang harus menanyakan langsung kasus ini dengan orang tua dan siswa yang bersangkutan serta pihak sekolah, karena terlebih dahulu harus mengedepankan asas praduga tidak bersalah," katanya.
Orang tua korban juga sudah membuat laporan ke Polda Sumsel, untuk itu Diskdik juga harus menghormati proses atas yang dilakukan polisi.
"Kasus ini sudah sampai ke polisi, orang tua korban juga sudah membuat laporan ke Polda Sumsel ya, kita juga menghormati dan menunggu proses laporan dari korban," katanya pula.
Berita Terkait
-
Anak Alyssa Soebandono Sekolah di Mana? Dapat Pendidikan Tasmi Alquran sejak Dini
-
Mudik Gratis 2025 Pemprov Sumsel, Tersedia Ribuan Tiket
-
Selipkan Pesan Anti-Bullying: Ulasan Game Pikabuu The Silent Night
-
Belajar dari Tragedi Penyiar TV Korea Oh Yoanna, Apa yang Harus Dilakukan Jika Di-bully di Tempat Kerja?
-
Taman Kambang Iwak, Pesona Wisata Gratis di Tengah Kota Palembang
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Fair Play Jadi Prioritas! Liga 4 Sumsel Larang Transfer Pemain di Babak Enam Besar
-
Viral Meme Asal Pekanbaru Ini Bikin Deddy Corbuzier Tawarkan Investasi
-
Masjid Lawang Kidul: Saksi Sejarah Islam di Palembang dengan Arsitektur Unik
-
Pabrik Pusri III-B Usung Teknologi Baru, Produksi Urea dan Amonia Makin Optimal
-
Gebyar Hadiah Miliaran Rupiah di Undian Tabungan Pesirah Bank Sumsel Babel