SuaraSumsel.id - Gema lirik lagu 'Sriwijaya Kito Pacak' terus dinyanyikan sampai akhir pertandingan yang mempertemukan para legenda Sriwijaya FC, Minggu (30/6/2024) kemarin. Muncul rasa kerinduan, keharuan, suka cita, merayakan reuni yang berharap agar klub Sriwijaya FC kembali menoreh prestasi membanggakan.
Big Match yang mempertemukan para legenda besutan coach (pelatih) Kas Hartadi dan Rahmad Darmawan itu pun menjadi pengobat rindu para suporter, penggemar sekaligus masyarakat Palembang nan haus hiburan dan kegembiraan akan prestasi olahraga.
Sorak penonton, pendukung dan para suporter bertalu-talu memberikan semangat kepada para legenda Sriwijaya FC. Seolah memutar memori kemenangan yang membawa Sriwijaya FC punya nama besar dan dibanggakan.
Ya, yang bermain di laga legenda ialah tim menoreh sejarah emas Sriwijaya FC nan mampu meraih double winner pada musim yang sama. Atas keberhasilan itupun, klub yang dibesarkan setelah dibangunnya Stadion Jakabaring Palembang sebagai rumah mereka (homebase), meraih gelar Muri atas prestasi membanggakan tersebut.
Memori keberhasilan 14 tahun yang lalu sangat dirindukan kembali hadir di rumah besar Sriwijaya FC.
"Mari kita satukan hati.. Berjuang demi Sriwijaya.. Kejayaan raih kembali.. Sumsel raih prestasi.. Laskar Wong Kito, itulah Kami.. Sriwijaya Kito Pacak!," lirik lagu kebanggan (anthem) yang berkumandang sekaligus mempersatukan tiga kelompok suporter.
Sriwijaya FC (SFC) memang punya kelompok suporter yang besar. Jika klub bola lain memiliki satu atau dua kelompok suporter, namun Sriwijaya FC punya tiga kelompok suporter.
Setiap SFC bertanding di Stadion Jakabaring Palembang, para suporter pun siap turun ke stadion menciptakan atmosfer dukungan yang tidak bisa diremehkan klub lawan.
Bertanding di Jakabaring setidaknya bersiap menyaksikan tiga kelompok suporter dengan kecintaan dan loyalitas memberikan persembahan dukungan terbaik mereka.
Baca Juga: Inovasi Kue Tradisional Palembang: Sensasi Baru Kojo Ketan Hitam Buatan Bunda Rayya
Euforia itu pula yang dirasa saat pertandingan menghadirkan para legenda. Tidak hanya para pelatih legenda seperti Rachmad Dermawan dan Kas Hartadi hadir, sejumlah pemain bintang didatangkan juga kembali dielu-elukan teramat sangat saat laga berlangsung.
Rahmad Darmawan menghadirkan barisan pemain bintang diantaranya kiper asli wong Palembang, Ferry Rotinsulu, pemain asing Kayamba Gumbs, Ambrizal, Muhammad Nasuha, Wijay, Charis Yulianto, Toni Sucipto, Oktavianus, Benben Berlian, dan Cristian Warobay.
Di tim pelatih Kas Hartadi pun membawa pasukan yang merupakan para legenda di era 2012, yakni penjaga gawang Rifki Mokodompit, Budi Sudarsono, pemain ternama Firman Utina, Siswanto, Tantan, Mahyadi Panggabean, Muhammad Ridwan, Supardi Nasir, Bobby Satria, Ahmad Juprianto, Ponaryo Astaman, Arif Suyono, dan Amirul Mukminin.
Saat penggagas kegiatan, Syahrial Oesman kembali mengenalkan para pemain legenda di awal pertandingan maka terasa mereka yang dingat dan dielu-elukan penonton dan suporter.
Bagaimana saat sejumlah nama pemain bintang disebutkan, riuh penonton memberikan tepuk tangan dan sorak dukungan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi personalnya.
Penonton juga terobati dengan pertandingan sengit kedua tim yang menghibur, hingga harus berakhir dengan adu pinalti.
Berita Terkait
-
Inovasi Kue Tradisional Palembang: Sensasi Baru Kojo Ketan Hitam Buatan Bunda Rayya
-
Viral Digopong di Hajatan, Mawardi Yahya Ungkap Kondisi Kesehatan Jelang Pilgub 2024
-
Nostalgia Sepak Bola Palembang! Legenda SFC Beradu Skill di Stadion Gelora Sriwijaya
-
Kebakaran Jukung Minyak Ilegal di Musi Banyuasin, Tewaskan Satu Penambang
-
Hujan Tak Halangi Semangat Legenda SFC Hibur Ribuan Penggemar di Big Match Palembang
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Cek Fakta: Viral Video Cak Imin Bicara Pemutihan Utang BPJS, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Isu Menkeu Purbaya Curiga Permainan Bunga Rp285,6 Triliun Bikin TPG Telat
-
Semen Baturaja Sabet 3 Penghargaan GRC 2025, Bukti Tata Kelola dan Kepemimpinan Unggul
-
UMKM Panen Rezeki di Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025, Gubernur Dorong Produk Lokal Naik Kelas
-
1.863 Peserta Serbu Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025, Terbesar Sepanjang Penyelenggaraan