SuaraSumsel.id - Kisruh lahan terjadi di desa Embacang Muara Enim Sumatera Selatan (Sumsel). Mereka pun sempat menghadang anggota TNI dari Gudmurah II Karang Endah dan Yonkav 5/DPC Karang Endah serta dari Badan Pertahanan Nasional (BPN) yang akan mengukur aset tanah.
Masyarakat Desa Embacang ini merasa tanah usaha milik mereka sudah difungsikan sebagai kebun serta ditanami dan juga menjadi pemukiman. Namun tanah tersebut telah diklaim sebagai aset TNI Angkatan Darat yang bakal digunakan oleh Yonkav 5/DPC Karang Endah dan Gudmurah II/Karang Endah.
Kepala Desa Embacang, Rustam mengatakan jika tanah Desa Embacang berjumlah lebih kurang 900 hektar telah diklaim sebagai aset milik TNI AD wilayah Yonkav 5/DPC Karang Endah dan Gudmurah II/Karang Endah.
“Kami atas nama masyarakat Desa Embacang tentunya tidak terima dengan apa yang diklaim Yonkav dan Gudmurah karena mereka hanya berdasarkan surat dari jaman penjajahan Belanda dahulu. Sedangkan sekarang ini kita sudah merdeka. Sesuai dengan UUD RI Tahun 1945 yang menyatakan Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” ujar Rustam melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com.
“Yang kami inginkan sekarang, karena kita sudah merdeka jadi tanah milik masyarakat dikembalikan lagi kemasyarakat bukan sebaliknya, tanah yang dikuasai penjajah sekarang diambil alih dikuasai oleh TNI,” ucapnya.
Tanah yang dulu dikuasai oleh penjajah sekarang diambil alih dikuasai oleh TNI.
“Artinya dulu kami dijajah oleh Belanda berarti Sekarang kami dijajah oleh TNI, ini dibuktikan dengan lahan tanah yang diklaim milik TNI tersebut, oleh Yonkav dan Gudmurah Karang Endah,” sambungnya.
Wilayah itu termasuk wilayah Desa Karang Endah, Kecamatan Gelumbang dan wilayah Desa Embacang Kecamatan Kelekar Kabupaten Muara Enim.
BPN Muara Enim dan juga Subdenzibang serta Gudmurah II/Karang Endah dan Yonkav 5/DPC Karang Endah ingin melakukan pengukuran tanah aset Negara milik TNI AD.
Baca Juga: Pejabat dan Warga Sumsel Sholat Istisqa, Doa Minta Segera Diturunkan Hujan
Namun, belum sampai kepada titik yang dituju, rombongan sudah dihadang masyarakat Desa Embacang yang mengatakan bahwa tanah yang diklaim milik TNI AD adalah tempat usaha atau kebun masyarakat Desa Embacang untuk mencari nafkah dan sudah dilakukan dari sejak dahulu kala.
Tag
Berita Terkait
-
Netizen Kritik Sikap Kurang Empati Gubernur Herman Deru Saat Pantau Karhutla
-
Pejabat dan Warga Sumsel Sholat Istisqa, Doa Minta Segera Diturunkan Hujan
-
Pengendara Motor Kecelakaan Akibat Jarak Pandang Tertutup Kabut Asap di Jalintim
-
Padamkan Karhutla di Dekat Tol Palindra, Satgas Kerahkan Dua Helikopter Water Bombing
-
Sosok Lusapta Yudha Kurnia, Adik Istri Gubernur Herman Deru Dilantik PJ Wali Kota Pagar Alam
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
Terkini
-
Bikin Wali Kota Arlan Mendadak Klarifikasi? Gubernur Herman Deru Kirim Utusan ke Prabumulih
-
Stop Takut Warna Nude! 5 Shade Ini Bikin Kulit Sawo Matang Auto 'Mahal'
-
Drama Makin Panas! Setelah Bantahan Aneh, Netizen 'Kuliti' Wali Kota Arlan Beristri Empat
-
Murah & Lembut Cuma Mitos? Ini 5 Bahaya Tersembunyi Bedak Bayi untuk Wajah Orang Dewasa
-
Bukan Minta Maaf Biasa, Ini 4 Fakta Ganjil Klarifikasi Wali Kota Arlan Soal Nasib Kepsek