SuaraSumsel.id - Mencatat sejarah eksploitasi minyak bumi, seperti kilang minyak PT. Pertamina di Plaju, Palembang membuat Sumatera Selatan (Sumsel) patut bangga. Perjalanan sejarah mengenalkan Sumsel sebagai salah satu daerah penghasil minyak dan gas (migas) di Indonesia.
Perjalanannya hingga saat ini, ketika produksi rata-rata minyak bumi Indonesia mencapai 772.00 barel/hari (BOPD) (2019), Sumsel masih menyokong cukup signifikan. Sumsel mampu berkontribusi di angka 10 persen dari rata-rata produksi harian nasional atau sekitar 74.000 BOPD (2019).
Dengan capaian produksi rata-rata harian nasional tersebut, maka sudah seharusnya pemerintah daerah menyambut upaya optimalisasi untung sebagai daerah penghasil migas.
Pemaknaan penghasil migas yang disinonimkan kata kaya migas kadang kurang pas. Sebenarnya posisi Indonesia belum bertengger di negara-negara pemilik cadangan migas terbesar saat ini. SKK Migas mengungkapkan Indonesia berada di urutan 27 negara pemilik cadangan minyak bumi. Dengan kata lain hanya berkontribusi 0,2 persen cadangan dunia.
Baca Juga: Palembang Mendung, Sejumlah Daerah di Sumsel Berpotensi Hujan Sore-Malam Hari Ini
Posisi yang jauh dibandingkan sekelas negara di Asia seperti seperti Vietnam. Malah lebih jauh dibanding China dengan cadangan minyak bumi di urutan ke-13.
“Pertanyaannya apakah benar, Indonesia kaya minyak dan gas?, tanya Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagsel, Andi Arie P dalam media Gathering yang digelar belum lama ini.
Situasi lebih baik di sektor gas meski tidak pula termasuk sebagai sepuluh negara dengan cadangan gas terbesar dunia. Indonesia hanya berada di urutan 13 sebagai pemilik cadangan gas terbesar dunia atau hanya berkontribusi 1,4 persen dari cadangan gas dunia.
Situasi pun dipersulit dengan kebutuhan konsumsi migas Indonesia kian meningkat. Setidaknya kini selisih konsumsi dan produksi migas mengharuskan impor migas yang tentu menjadi beban negara.
Sebagai perbandingan, konsumsi bahan bakar minyak Indonesia mencapai 1.785.000 barrel per hari pada tahun 2019. Dengan rata-rata produksi minyak bumi Indonesia pada waktu yang sama 2019, hanya di angka 772.00 barrel per hari (BOPD). Selisih ini dipenuhi dari impor yang terus dilakukan saat ini.
Baca Juga: Harga Telur Ayam di Sumsel Mulai Naik, Emak-Emak Makin Bingung
Bagaimana dengan Sumsel?
Berita Terkait
-
Kasus Bikin Konten Rendang Hilang, Polisi Periksa Pelapor Willie Salim
-
Gubernur Herman Deru Buka Rakor Forkopimda Se-Sumsel
-
Gercep Antisipasi Arus Mudik Lebaran, Herman Deru Cek Jalur Tol Alternatif Palembang-Betung
-
Jejak Pendidikan Umi Hartati: Sarjana Ekonomi hingga Ketua Komisi yang Ditahan KPK
-
Dijerat OTT KPK, Ini Daftar Kekayaan Miliaran Umi Hartati yang Jadi Sorotan
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Sanjo Palembang: Antara Modernisasi dan Warisan Leluhur, Mampukah Bertahan?
-
Lebaran Aman Bertransaksi, BRI Cegah Penipuan dan Kejahatan Siber
-
Debat Paslon PSU Pilkada Empat Lawang Dipindah ke Palembang, Ada Apa?
-
Viral Bupati Pali Emosi Saat Sholat Id: Air PAM Mati, Rumah Pribadi Terdampak
-
7 Alasan Lebaran di Palembang Selalu Spesial dan Penuh Keunikan