SuaraSumsel.id - Bumi pada saat ini menghadapi perubahan iklim. Diperkirakan kenaikan suhu Bumi menuju tiga derajat celcius. Jika hal ini dibiarkan, maka akan terjadi naiknya air laut, banjir, badai, sehingga mengganggu kehidupan flora dan fauna, serta manusia.
Salah satu penyebab perubahan iklim global tersebut dikarenakan banyak hutan yang rusak atau berubah fungsi. Maka, dibutuhkan gerakan bersama untuk menyelamatkan Bumi, salah satunya menanam pohon.
Para mahasiswa di Indonesia, khususnya di UIN Raden Fatah Palembang, tidak lepas dari upaya penyelamatan Bumi melalui penanaman pohon tersebut. Dalam skema nasional, upaya ini masuk dalam Program Gerakan Revolusi Mental, yang terdiri dari Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri, dan Gerakan Indonesia Bersatu.
“Menanam pohon yang dilakukan UIN Raden Fatah Palembang yang melibatkan sedikitnya seribu mahasiswa baru (2022), bagian dari Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Mandiri. Program aksi nyata menanam pohon ini didanai Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan [Kemenko PMK] dan Forum Rektor Indonesia, setelah proposal yang disubmit oleh tim ecogreen campus (UIN Raden Fatah Palembang) lolos seleksi pendanaan, bersama 34 kampus lainnya di Indonesia,” kata Prof. Dr. Nyayu Khodijah, M.Si, Rektor UIN Raden Fatah Palembang, dalam sambutan dalam kegiatan penanaman pohon dengan tema "Ecogreen Campus Day" di Kampus B UIN Raden Fatah Palembang di Jakabaring, Palembang dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Baca Juga: Harga Telur Ayam di Sumsel Mulai Naik, Emak-Emak Makin Bingung
Hadir dalam kegiatan ini, termasuk melakukan penanaman pohon, selain Prof. Dr. Nyayu Khodijah, M.Si (Rektor UIN Raden Fatah Palembang), serta jajarannya, seperti Wakil Rektor 1, Wakil Rektor 3, Kabiro AUPK, Kabiro AAKK, dekan, kepala unit dan lembaga.
Dijelaskan Dr. Ledis Heru S Putro, Ketua Tim Ecogreen Campus UIN Raden Fatah Palembang, di sela-sela kegiatan penanaman pohon di Kampus B UIN Raden Fatah Palembang di Jakabaring, pada langkah awal ini ditanam 600 bibit pohon. Bibit ini berasal dari Balai Pembenihan Tanaman Hutan Wilayah I.
Sebanyak 300 bibit ditanam oleh para pendidik dan mahasiswa di tiga zona di Kampus B UIN Raden Fatah Palembang, Jakabaring, serta 300 bibit dibagikan kepada mahasiswa baru untuk ditanam di sekitar tempat tinggal mereka.
“Setiap pohon yang ditanam didaftarkan melalui google form kemudian disimpan ke dalam data tim green campus. Dalam google form tersebut, data yang disimpan adalah jenis pohon, tim penanam, koordinator, dan foto,” kata Ledis.
Pada saat bersamaan, Jasa Raharja Kota Palembang, menyumbang 120 bibit pohon jenis tanaman hutan kepada UIN Raden Fatah. Sumbangan bibit ini sebagai komitmen Jasa Raharja Kota Palembang terhadap program penghijauan di Indonesia.
Baca Juga: Museum Batu Bara di Sumsel Resmi Dibuka, Ini Koleksi yang Dipamerkan
Peduli lingkungan
Prof. Dr. Nyayu Khodijah, M.Si menyatakan giat menanam pohon sebagai langkah atau upaya untuk mengenalkan pola hidup bersih dan peduli lingkungan di kalangan mahasiswa baru UIN Raden Fatah Palembang.
Dijelaskannya, UIN Raden Fatah menempati peringkat empat pemeringkatan kampus hijau uigreen metrics pada skala PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri).
Dia pun mengutip pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengatakan kampus UIN Raden Fatah Palembang, merupakan salah satu PTKIN termegah di Indonesia. Namun, masih membutuhkan banyak penanaman pohon.
Pohon endemik
Bibit pohon yang ditanam merupakan tanaman endemik Indonesia, yang selama ini tumbuh subur di Sumatera Selatan. Misalnya ketapang (Terminalia catappa), belangiran (Shorea balangeran), pulai (Alstonia scholaris), trembesi [Samanea saman], dan gaharu (Aquilaria malaccensis).
“Tujuan dari menenam pohon endemik ini, selain menyelamatkan pohon yang mulai langka, menyelamatkan iklim, juga mengeratkan kembali hubungan antara manusia di Sumatera Selatan dengan alam. Pada saat banyak aktivitas manusia melakukan penebangan pohon, kita bertanggungjawab untuk menanam dan menjaga pohon-pohon tersebut untuk masa depan bersama,” kata Ledis
Berita Terkait
-
Kisah Tragis Novi, Ibu Dua Anak Sering Diganggu Tetangga Genit Malah Dipenjara
-
Daftar Diskon BRI Palembang: Hemat Makan, Belanja, & Kecantikan!
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
-
Negara Rugi Rp1,3 Triliun, Kasus Korupsi Proyek LRT Palembang Tambah 'Luka' Waskita Karya
-
Umumkan Lamaran dengan Polisi, Febby Rastanty Tampil Menawan dengan Kebaya Kartini dari Songket Palembang
Tag
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
Terkini
-
Walkout di Tengah Debat Pilkada OKU, Paslon 01 Sebut Aturan Debat Dilanggar!
-
Penyelidikan Mendalam Kasus Pesta Sabu di Lapas, Oknum Petugas Jadi Tersangka?
-
WNA China Tewas Tertabrak Speedboat di Sumsel, Nakhoda Jadi Tersangka
-
Rayakan HUT Emas ke - 50, Semen Baturaja Sinergi Membangun Keberlanjutan
-
Demi Harga Diri, Novi Dipenjara: Kisah Ibu 2 Anak Berjuang dari Tetangga Genit