SuaraSumsel.id - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Andi Widjajanto mengingatkan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang untuk mengawal distribusi pupuk karena saat ini dunia sedang dihadapkan krisis pangan.
“Kerawanan pangan untuk secara global sudah terjadi di beberapa negara atau sudah masuk krisis, ini patut menjadi kewaspadaan kita,” kata Andi setelah memberikan ceramah di PT Pusri, Palembang, Senin.
Kementerian Pertanian sudah mengingatkan berbagai pihak terkait untuk mengamankan distribusi 12 komoditas hingga akhir Desember 2022, terutama komoditas yang masih didukung oleh pasokan impor.
PT Pusri sebagai BUMN yang memproduksi pupuk diharapkan dapat mengawal proses produksi pangan di dalam negeri.
Melansir ANTARA, para petani padi memiliki siklus musim tanam yang tentunya harus didukung oleh ketersediaan pupuk, baik pupuk komersial hingga pupuk subsidi.
“Ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Pusri, karena beberapa komponen untuk membuat pupuknya harus diimpor,” katanya.
Saat ini kondisi suplai barang di dunia dalam ketidakpastian terkait dampak dari perang Rusia-Ukraina yang hingga kini belum dapat diperkirakan kapan akan berakhir.
Direktur PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan Pusri sebagai salah satu objek vital nasional berupaya mengambil peran dalam upaya mengatasi potensi kerawanan pangan ini.
Saat ini, Pusri yang memiliki pabrik di Kota Palembang, Sumatera Selatan berusaha menjaga kontinuitas produksi di pabrik baik dari berbagai sisi terutama menyangkut keandalan.
Baca Juga: Prostitusi Anak di Sumsel Terungkap, Ditawarkan Via Aplikasi Online Dengan Tarif Rp300 Ribu
Pusri sebagai pelopor produsen pupuk urea di Tanah Air menargetkan dapat memproduksi 2,6 juta ton urea dan 13 juta ton NPK per tahun untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Dengan adanya masukan dari Lemhanas terkait kondisi geopolitik global saat ini, Pusri akan membuat perencanaan untuk mitigasi resiko jika bahan baku impor terganggu kelancarannya.
Melansir ANTARA, termasuk juga menyangkut rencana PT Pusri membangun pabrik baru Pusri III-B di Palembang, yang tentunya juga harus mempertimbangkan banyak aspek, di antaranya ketersediaan energi, pasar, hingga kondisi geopolitik antara China dan Amerika Serikat.
Berita Terkait
-
Sejarawan Sumsel Erwan Suryanegara: Pusat Sriwijaya Berada di Seputaran Komplek PT Pusri
-
Kiai Cak Amir, Ketua PWNU Sumsel Diangkat Jadi Komisaris Independen PT Pupuk Sriwidjaja
-
Musim Tanam Oktober-Maret, PT. Pusri Pastikan Stok Pupuk
-
Sungai Musi Palembang Kian Dangkal, PT. Pusri Sebut Dumai Lokasi Alternatif
-
Pembangunan Pabrik Baru Pusri Hampir Usai
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BRI Tingkatkan Akses Pembiayaan UMKM Lewat KUR Mikro dan Kecil
-
Aturan Baru Solar Subsidi di Palembang: 14 SPBU Hanya Buka Jam Malam, 4 Langsung Ditutup
-
Rezeki Online Datang Lagi! Cek 8 Link Dana Kaget Hari Ini, Langsung Masuk ke Dompet Digital
-
Detik-detik Warga Temukan Guru PPPK OKU Sayidatul Fitriyah Tewas Terikat di Kontrakan
-
8 Mobil Bekas Turbo Terbaik di Bawah Rp250 Juta untuk Pengguna Harian