Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 16 Februari 2022 | 16:33 WIB
Ilustrasi tahanan. Hermanto Ditangkap Pagi Hari lalu Tewas Malam Hari, Keluarga Dikirim Beras Santunan Diletakkan di Jalan Depan Rumah [Shutterstock]

SuaraSumsel.id - Warga RT 04, Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Hermanto ditangkap atas dugaan kasus pencurian dan pemberatan. 

Dia ditangkap Senin (14/2/2022) pagi hari sekitar pukul 10.00 wib, namun nahasnya pada malam hari, Hermanto tewas. Peristiwa ini pun meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Namun lebih sakit hatinya, saat berbelawasungkawa polisi mengirimkan beras santunan yang diletakkan di jalan depan rumah. Oleh istri dan keluarga, antuan dari Polsek Lubuklinggau Utara tersebut sontak langsung dikembalikan sembari menuntut keadilan atas kematian Hermanto.

Polsek Lubuklinggau Utara mengirimkan santunan berupa  paket sembako seperti beras namun, santunan tersebut ditolak mentah - mentah oleh keluarga bahkan dikembalikan ke polisi.

Baca Juga: Lima Pasien Positif COVID-19 di Sumsel Meninggal Dunia, Belum Lengkap Vaksinasi

Sejumlah perwakilan keluarga, istri, anak dan kerabat lain datang lansung ke Mapolsek Lubuklinggau Utara, Rabu (16/2/2022) , sekitar pukul 10.00 WIB.

Mereka datang untuk mengembalikan santunan yang diberikan Mapolsek Kubuklinggau Utara. 

Iin Darmawati (38) istri kedua almarhum, dan Dewi Sartika (24), anak kedua dari istri pertama mengatakan , pihaknya menolak bantuan karena, penyampaiannya pemberian tidak sopan. 

"Bantuan beras hanya diletakkan di jalan depan rumah. Kami kira mau melihat jenazah tahunya hanya mau meletakkan beras di jalan. Sementara kami sekeluarga ada di rumah, dan masih ada jenazah," kata Dewi Sartika, Rabu (16/2/2022). 

Pihaknya tidak tahu siapa yang mengantar bantuan. "Karena begitu beras diturunkan mobil yang antar lansung pergi," katanya. 

Baca Juga: Pelaku Bisnis Pelayaran di Sumsel Keluhkan Kelangkaan Kontainer

Selain mengembalikan beras, kedatangan keluarga almarhum Hermanto untuk menuntut keadilan. Mereka meminta siapapun oknum atas kematian suaminya, yang terlibat harus dihukum seberat-beratnya.  

"Kami kehilagan nyawa anggota keluarga, biar sama-sama merasa. siapapun bisa bantu kami minta tolong dibantu. Pak Jokowi tolong dibantu kasus suami saya pak" teriak Iin . 

Kedatangan mereka juga ingin memastikan, oknum yang menyebabkan hilangnya nyawa Hermanto saat diproses hukum polisi.

Keluarga ingin ditindaklanjuti kasus ini."Sempat kami bertemu pihak Polsek, katanya sudah diproses Propam di Polres," ucapnya. 

Keluarga masih yakin kalau almarhum dipukul, karena terdapat banyak luka memar di sekujur tubuh.

 "Ini soal nyawa, kalau almarhum hanya dipenjara, kami masih bisa bertemu. kalau  meniggal kami tidak bisa bertemu lagi," harunya.

Kapolsek Lubuklinggau Utara, AKP Sudarno, membenarkan soal pengembalian santunan tersebut. Namun dia tidak bisa berkomentar lebih jauh karena itu bukan kewenangannya.

"Nanti langsung saja ke pak Wakapolres," pungkasnya.

Load More