SuaraSumsel.id - Menjelang matahari terbenam kala itu, suhu tubuhnya meningkat drastis. Suhu tubuh yang tidak seperti biasa dirasakan. Sesekali ia merasakan, perasaan gelisah hingga pusing kepala.
Namun kewajiban mengirim teks berita tetap ditunaikan sebagai kewajiban pekerja. Ia pun memilih tidak memberitahukan teman redaksi lainnya jika kondisi tubuhnya melemah, karena berharap tubuhnya masih bisa kuat.
Setelah hampir lebih dua jam bergelut dengan rutinas usai menjalani meliput, harapan tersebut kian jauh. Tubuhnya kini merasa dingin, terasa makin tak nyaman.
Saat malam hari, tubuhnya malah menggigil. Sang istri pun berusaha membantu menghilangkan rasa sakit tersebut dengan berbagai cara. Menyiapkan air hangat, memberikan obat penahan rasa sakit hingga memberikan selimut berlapis tebal.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sumsel Senin 31 Januari 2022, Waspada Hujan Petir
Pagi harinya, dengan ditemani sang istri, ia lebih memilih pergi berobat ke dokter jaminan BPJS Kesehatan yang diberikan kantor. Dia pun mengurungkan niat untuk meliput seperti hari-hari pada biasanya.
“Permasalahan dimulai, karena saat ingin sekali berobat, dokternya tidak ada dan harus menunggu. Padahal, niat awalnya hanya minta rujukan. Tubuh sudah semakin terasa berat,” ujar pewarta di Palembang, Sumatera Selatan ini menceritakan kisahnya sebagai penyintas COVID-19 di tahun lalu.
Dengan kesepakatan istri, akhirnya ia memilih pengobatan mandiri, agar cepat mendapatkan layanan kesehatan dan mengetahui penyebab dari rasa sakit yang begitu tidak terkendali tersebut. Dengan bersepakat dengan istri serta demi menjaga kesehatan anggota keluarga lainnya, pewarta di media lokal Palembang ini memilih berobat mandiri.
Tentu mengeluarkan pos anggaran yang tidak terduga, yang sudah dipersiapkan saat menerima penghasilan. “Meski harus juga mengalihkan pos anggaran wajib lainnya,” sambung pewarta yang meminta namanya tidak disebutkan dengan jelas sebagai narasumber.
Sebut saja, dia pewarta A. Baru kemudian, di dokter dengan biaya mandiri ini, dia mengetahui jika sudah terpapar virus yang tengah mewabah di kotanya.
Baca Juga: Suhu Udara di Sumsel Alami Peningkatan Sampai 33 Derajat Celcius
Penyebaran virus yang beberapa kali menjadikan kota Palembang, Sumatera Selatan selalu berzona merah. Dia kemudian baru menyadari, aktivitas liputannya kerap mendatangi zona merah penyebaran virus. Misalnya sepekan sebelum diketahui terpapar COVID-19, dia mendatangi rumah sakit.
Karena mendapatkan penugasan di desk kriminalitas, rumah sakit dan beberapa tempat publik kemudian menjadi harus didatangi. Tidak lain, tujuannya mendapatkan fakta dari berita yang diliputnya.
Dikatannya, saat semua elemen Pemerintah mendorong mengalihkan pertemuan dengan jurnalis menjadi virtual, maka hal tersebut sulit dilakukan oleh jurnalis di desk kriminal.
Para jurnalis yang berada di desk kriminal, apalagi yang di wilayah kerja seperti halnya kepolisian resort kota (Polrestabes), harus mendatangi lokasi kejadian, rumah sakit untuk mencari korban atau pelaku sekaligus juga mendatangi lokasi publik lainnya, seperti ruang pengadilan.
Saat di lokasi-lokasi tersebut sangat tidak mungkin, mengharapkan adanya informasi yang lengkap dibagikan secara virtual melalui perangkat elektronik berteknologi.
“Misalnya harus mewawancarai keluarga korban, semisal adanya kejadian kejahatan. Harus mendatangi lokasi kejadian, bertemu dan mewawancarai warga sekitar, belum lagi misalnya ada berita di Pengadilan, di Lapas, atau lokasi publik lainnya,” aku pewarta A.
Berita Terkait
-
Inovasi UMKM Kapita Craft yang Bertahan di Masa Pandemi COVID-19
-
Dampak Pandemi Covid-19, Angka Pernikahan di Lahat Menurun
-
Kabur Usai Bunuh Teman Main Judi, Pria Asal Palembang Ini Tak Tenang karena Teringat Sang Ibu
-
Tiga Desa di Paiker Empat Lawang Terendam Banjir
-
Diancam Senjata Api, Mahasiswi di OKU Diperkosa di Rumahnya Sendiri oleh Perampok
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
BRI Mantap Dukung Bola Indoor di GFL Series 3, Komitmen Turut Memajukan Generasi Muda
-
Muba Dukung Legalisasi Sumur Rakyat, Tinggal Tunggu Restu Pemerintah Pusat
-
DANA Kaget Hari Ini: Klaim Saldo Gratis hingga Ratusan Ribu, Cuma Sekali Tap
-
Bank Sumsel Babel Bagi-Bagi Hadiah di Digital Kito Galo, Buka Tabungan Dapat Sepeda
-
Indosat Gandeng Tomoro Coffee, Buka Gerai dengan Konsep Ngopi Sambil Layanan Digital