SuaraSumsel.id - Menjelang matahari terbenam kala itu, suhu tubuhnya meningkat drastis. Suhu tubuh yang tidak seperti biasa dirasakan. Sesekali ia merasakan, perasaan gelisah hingga pusing kepala.
Namun kewajiban mengirim teks berita tetap ditunaikan sebagai kewajiban pekerja. Ia pun memilih tidak memberitahukan teman redaksi lainnya jika kondisi tubuhnya melemah, karena berharap tubuhnya masih bisa kuat.
Setelah hampir lebih dua jam bergelut dengan rutinas usai menjalani meliput, harapan tersebut kian jauh. Tubuhnya kini merasa dingin, terasa makin tak nyaman.
Saat malam hari, tubuhnya malah menggigil. Sang istri pun berusaha membantu menghilangkan rasa sakit tersebut dengan berbagai cara. Menyiapkan air hangat, memberikan obat penahan rasa sakit hingga memberikan selimut berlapis tebal.
Pagi harinya, dengan ditemani sang istri, ia lebih memilih pergi berobat ke dokter jaminan BPJS Kesehatan yang diberikan kantor. Dia pun mengurungkan niat untuk meliput seperti hari-hari pada biasanya.
“Permasalahan dimulai, karena saat ingin sekali berobat, dokternya tidak ada dan harus menunggu. Padahal, niat awalnya hanya minta rujukan. Tubuh sudah semakin terasa berat,” ujar pewarta di Palembang, Sumatera Selatan ini menceritakan kisahnya sebagai penyintas COVID-19 di tahun lalu.
Dengan kesepakatan istri, akhirnya ia memilih pengobatan mandiri, agar cepat mendapatkan layanan kesehatan dan mengetahui penyebab dari rasa sakit yang begitu tidak terkendali tersebut. Dengan bersepakat dengan istri serta demi menjaga kesehatan anggota keluarga lainnya, pewarta di media lokal Palembang ini memilih berobat mandiri.
Tentu mengeluarkan pos anggaran yang tidak terduga, yang sudah dipersiapkan saat menerima penghasilan. “Meski harus juga mengalihkan pos anggaran wajib lainnya,” sambung pewarta yang meminta namanya tidak disebutkan dengan jelas sebagai narasumber.
Sebut saja, dia pewarta A. Baru kemudian, di dokter dengan biaya mandiri ini, dia mengetahui jika sudah terpapar virus yang tengah mewabah di kotanya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sumsel Senin 31 Januari 2022, Waspada Hujan Petir
Penyebaran virus yang beberapa kali menjadikan kota Palembang, Sumatera Selatan selalu berzona merah. Dia kemudian baru menyadari, aktivitas liputannya kerap mendatangi zona merah penyebaran virus. Misalnya sepekan sebelum diketahui terpapar COVID-19, dia mendatangi rumah sakit.
Karena mendapatkan penugasan di desk kriminalitas, rumah sakit dan beberapa tempat publik kemudian menjadi harus didatangi. Tidak lain, tujuannya mendapatkan fakta dari berita yang diliputnya.
Dikatannya, saat semua elemen Pemerintah mendorong mengalihkan pertemuan dengan jurnalis menjadi virtual, maka hal tersebut sulit dilakukan oleh jurnalis di desk kriminal.
Para jurnalis yang berada di desk kriminal, apalagi yang di wilayah kerja seperti halnya kepolisian resort kota (Polrestabes), harus mendatangi lokasi kejadian, rumah sakit untuk mencari korban atau pelaku sekaligus juga mendatangi lokasi publik lainnya, seperti ruang pengadilan.
Saat di lokasi-lokasi tersebut sangat tidak mungkin, mengharapkan adanya informasi yang lengkap dibagikan secara virtual melalui perangkat elektronik berteknologi.
“Misalnya harus mewawancarai keluarga korban, semisal adanya kejadian kejahatan. Harus mendatangi lokasi kejadian, bertemu dan mewawancarai warga sekitar, belum lagi misalnya ada berita di Pengadilan, di Lapas, atau lokasi publik lainnya,” aku pewarta A.
Berita Terkait
-
Inovasi UMKM Kapita Craft yang Bertahan di Masa Pandemi COVID-19
-
Dampak Pandemi Covid-19, Angka Pernikahan di Lahat Menurun
-
Kabur Usai Bunuh Teman Main Judi, Pria Asal Palembang Ini Tak Tenang karena Teringat Sang Ibu
-
Tiga Desa di Paiker Empat Lawang Terendam Banjir
-
Diancam Senjata Api, Mahasiswi di OKU Diperkosa di Rumahnya Sendiri oleh Perampok
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Ditemukan di Tempat Sampah, Ditolak Panti Asuhan: Kisah Lily yang Jadi Jawaban Doa Nagita Slavina
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Rp 4.000 Jadi Dibanderol Rp 1.929.000 per Gram
-
Lukisan Borobudur Bersepuh Emas Putih
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
Terkini
-
Buruan! Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Bagi-Bagi Rp200 Ribu Tanpa Syarat Ribet
-
Jangan Menyesal, Pemutihan Pajak Kendaraan Sumsel 2025 Segera Berakhir!
-
Sisa 7 Hari! Belanja Susu UHT di Alfamart Dapat Cashback Rp5.000
-
BRI Bukakan Peluang Baru, Fashion Karya Anak Muda Bali Dikenal Lebih Luas
-
Sinergi Pemprov Sumsel dan BRI: Koperasi Desa Merah Putih Didorong Jadi Penopang Ekonomi