Karena mendapatkan penugasan di desk kriminalitas, rumah sakit dan beberapa tempat publik kemudian menjadi harus didatangi. Tidak lain, tujuannya mendapatkan fakta dari berita yang diliputnya.
Dikatannya, saat semua elemen Pemerintah mendorong mengalihkan pertemuan dengan jurnalis menjadi virtual, maka hal tersebut sulit dilakukan oleh jurnalis di desk kriminal.
Para jurnalis yang berada di desk kriminal, apalagi yang di wilayah kerja seperti halnya kepolisian resort kota (Polrestabes), harus mendatangi lokasi kejadian, rumah sakit untuk mencari korban atau pelaku sekaligus juga mendatangi lokasi publik lainnya, seperti ruang pengadilan.
Saat di lokasi-lokasi tersebut sangat tidak mungkin, mengharapkan adanya informasi yang lengkap dibagikan secara virtual melalui perangkat elektronik berteknologi.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sumsel Senin 31 Januari 2022, Waspada Hujan Petir
“Misalnya harus mewawancarai keluarga korban, semisal adanya kejadian kejahatan. Harus mendatangi lokasi kejadian, bertemu dan mewawancarai warga sekitar, belum lagi misalnya ada berita di Pengadilan, di Lapas, atau lokasi publik lainnya,” aku pewarta A.
Demi melindungi anggota keluarga lainnya, terutama anak yang balita, pewarta A memilih isolasi mandiri. Isolasi dilakukan di wisma atlet Palembang, Sumatera Selatan.
“Bersyukurnya, hasil tes istri negatif COVID-19, sehingga masih ada yang jaga tiga anak di rumah. Ini perjuangan juga, karena tidak bisa menemani istri menjaga si bungsu yang masih balita,” ungkap dia.
Belum lagi, selama harus isolasi mandiri tentu mempengaruhi produktivitas kerja.
“Mulanya saya khawatir memberitahu kantor, namun saya pilih agar umumkan perihal sakit saya ini pada kantor dan pimpinan, karena berharap teman-teman yang pernah kontak dengan saya pun, bisa memeriksakan diri. Kasian juga misalnya mereka juga ada anak-anak balita atau keluarga rentan virus COVID-19. Waktu itu kalut juga, bingung, namun tetap harus bertahan,” aku pewarta A.
Baca Juga: Suhu Udara di Sumsel Alami Peningkatan Sampai 33 Derajat Celcius
Diakuinya, dia adalah penyintas kedua di kantor. Setelah mengumumkan mengenai kondisinya, kantor pun mengubah pola kerja para karyawan.
Berita Terkait
-
Jejak Digital Artis yang Mendukung Fitri Agustinda, Eks Wawako Palembang Tersandung Korupsi
-
Tim Hukum Ridwan Kamil Layangkan Tantangan Terbuka ke Lisa Mariana Soal Pembuktian
-
Palembang Kembali Jadi Sorotan: Viral Motor WNA Dicuri, Netizen Serbu Kolom Komentar
-
Viral Momen Ibu-ibu di Palembang Protes, Antre Lama Cuma Dapat Rendang Dua Iris dari Richard Lee
-
Cara Ustaz Derry Sulaiman Jawab Salam Willie Salim Seorang Kristen, Banyak yang Kaget
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
UMKM Palembang Naik Kelas, Kini Produknya Jadi Suvenir Penerbangan Garuda
-
Usai Fitrianti Ditahan, Harnojoyo Diperiksa Kejaksaan: Dugaan Korupsi Apa?
-
Lepas Kemeriahan Lebaran, Emas Digadai Warga Palembang untuk Sekolah Anak
-
Harga Emas Tinggi Dorong Warga Palembang Ramai Gadai untuk Biaya Sekolah
-
Rp10 Juta Sesuku, Harga Emas Perhiasan Palembang Cetak Rekor Usai Lebaran