Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 03 Juni 2021 | 05:05 WIB
Petugas pemadam kebakaran melakukan proses pendinginan lahan gambut Sabtu (24/4/2021). [ANTARA FOTO/Makna Zaezar]

SuaraSumsel.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan menginformasikan tiga kabupaten terpantau mulai ditemukan kasus kebakaran hutan dan lahan atau karhutla hingga awal Juni 2021.

Hal ini juga mengakibatkan helikopter pembom air beroperasi karena lokasi kebakaran dengan jarak yang jauh.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan tiga kabupaten tersebut Musi Banyuasin, Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir yang termasuk 10 daerah rawan.

"Saat ini kewaspadaan tim di lapangan sedang ditingkatkan," ujarnya.

Baca Juga: 158 Atlet dan Pelatih di Sumsel Divaksin COVID 19

Menurut dia secara umum kemunculan hot spot (titik panas) masih kondusif, namun kewaspadaan harus ditingkatkan karena kebakaran lahan yang terjadi mulai membesar seiring berkurangnya curah hujan memasuki musim kemarau.

Seperti kebakaran lahan di dekat Tol Palembang-Indralaya (Palindra) Desa Talang Pangeran Ilir Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir pada Selasa (1/6/2021).

Kebakaran itu menghanguskan tiga hektare lahan gambut dan membutuhkan waktu tujuh jam untuk memadamkannya. Bahkan Satgas Ogan Ilir meminta bantuan dua unit helikopter pembom air untuk proses pemadaman karena lokasi yang cukup jauh dari sumber air di darat.

"Sekecil apapun api harus segera dipadamkan, itu komitmen satgas," kata dia.

Ansori menambahkan dua unit helikopter yang mulai beroperasi tersebut merupakan bantuan BNPB yang bersiaga di Lanud SMH Palembang bersama satu unit pesawat patroli.

Baca Juga: Bunuh Mantan Istri, Pria Bengkalis Dibekuk di Sumsel usai Buron 6 Tahun

"Jika eskalasi karhutla semakin membesar maka kebutuhan armada udara juga perlu ditambah, tapi kita tentu tidak berharap karhutla membesar," katanya.

Sementara Kepala Unit Analisis dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang Sinta Andayani mengatakan wilayah Sumsel bagian timur termasuk tiga kabupaten tersebut memang mulai kekurangan curah hujan.

"Juni-Juli musim kemarau masuk ke Sumsel, kemudian pada Agustus akan memuncak," kata Sinta. (ANTARA)

Load More