SuaraSumsel.id - Angka pengangguran akibat dampak pandemi COVID 19 di Sumatera Selatan mengalami penurunan. Hal ini bisa diketahui dari angka atau tingkat pengangguran terbuka alias TPT pada Februaru 2021 sebesar 5,17 persen.
Nilai tersebut mengalami penurunan dibandingkan pada Agustus 2020 lalu sebesar 5,51 persen.
Pada Februari ini, jumlah angkatan kerja di Sumatera Selatan sebesar 4.440.000 orang atau mengalami kenaikan 115.200 orang jika dibandingkan dengan Agustus tahun lalu yang juga terdampak pandemi COVID 19.
Kondisi ini sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja atau TPAK yang juga mengalami kenaikan 1.30 poin.
"Jika melihat dampak COVID 19 yang menyebabkan pengangguran, dan terjadi penurunan angka pengangguran," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan, Endang Triwahyuni dalam konfrensi pers yang digelar secara virtual, Rabu (6/5/2021).
Jenis pengangguran yang terdampak COVID 19 ada empat jenis yakni pengangguran karena pandemi COVID 19, lalu menjadi pengangguran karena tidak masuk angkatan kerja karena COVID 19. Dua jenis pengangguran lainnya yakni menganggur untuk sementara tidak bekerja atau dirumahkan dan mengalami pengurangan jam kerja.
Pada Februari tahun ini, jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 4.220.000 orang, bertambah 123.700 orang dibanding Agustus 2020.
Adapun lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan yakni jasa pendidikan sebesar 1,11 persen poin.
"Sedangkan sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebanyak 2,14 persen poin," sambung Endang.
Baca Juga: Perhatikan! Jenis Makanan Ini Ditemukan Berformalin di Palembang
Dari 2,75 juta orang atau 65,18 persen bekerja pada kegiatan informal mengalami penurunan sebesar 0,08 persen poin dibanding Agustus 2020.
Sedangkan pekerja setengah penganggur turun sebesar 1,61 persen poin,pekerja paruh waktu naik sebesar 0,93 persen poin dibandingkan Agustus 2020.
Lalu, sebanyak 390.500 orang atau 6,14 persen penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19.
"Sudah ada perbaikan, namun belum seperti sediakala," imbuhnya.
Mereka terdiri dari pengangguran karena Covid-19 atau 27.800 orang, bukan angkatan kerja atau BAK karena Covid-19 sebanyak 16.000 orang.
Sementara tidak bekerja karena Covid-19 sebesar 20.500 orang dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 atau 326.100 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Tumbuh 41%, QLola by BRI Buktikan Peran sebagai Tulang Punggung Pengelolaan Keuangan Era Digital
-
Semangat Kemerdekaan! SKK Migas Sumbagsel Gelar Upacara HUT RI ke-80 di Tengah Laut
-
Review Onix Mexicola: Parfum Viral yang Wanginya Bikin Auto Nengok
-
Staycation Hits Palembang: 5 Hotel dengan Pemandangan Jembatan Ampera Terbaik
-
Bidar di Sungai Musi Palembang Meriah, Tapi Benarkah Sudah Jadi Identitas Sumsel?