SuaraSumsel.id - Rencana Pemerintah Kota Palembang mengembangkan Pulau Kemaro mirip Taman Impian Jaya Ancol mendapatkan kritikan dari Walhi Sumsel. Meski sebelumnya, sejumlah pihak juga mengkritik rencana tersebut.
Menurut Wahana Lingkungah Hidup (Walhi) Sumsel, kawasan Pulau Kemaro memiliki arti penting bagi fungsi lingkungan sebagai daerah resapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Musi.
Dengan mewujudkan rencana pengembangan, Pemerintah Kota telah membuka lahan 25 hektar (ha) sekaligus membangun bungalow yang dikhawatirkan memicu banjir di wilayah tersebut.
"Selain berdampak lingkungan, pembangunan juga akan berdampak bagi sumber-sumber penghidupan masyarakat di Pulau dan sekitarnya. Misalnya, bagaimana masyarakat tidak bisa lagi bertani dan lainnya," kata Direktur Walhi Sumsel, Hairul Sobri, Kamis (8/4/2021).
Baca Juga: Jelang Ramadan, Harga Enam Komoditas Pangan di Sumsel Ini Naik
Ia pun menilai perencanaan berbasis infrastruktur oleh Pemerintah Kota menimbulkan logika proyek, namun mengesampingkan studi kelayakan.
"Wilayah Pulau Kemaro yang identik dengan nilai sejarah dan budaya, harusnya dapat dikelola dengan cara yang lebih memerhatikan aspek kearifan lokal. Belum lagi, adanya wilayah pangan seluas kurang lebih 8 Hektare, harusnya mampu dipetakan Pemerintah Kota Palembang dan didorong menjadi wilayah perlindungan pangan," terang ia.
Dengan rencana pembangunan yang cendrung mengundang investor, logika pembangunan hanya akan menguntungkan pihak-pihak terrentu, dan tidak menyentuh kalangan masyarakat menengah atau perekonomian mikro.
"Pandangan kami bahwa wacana pembangunan ini harus bisa memberikan jaminan keberlanjutan ekologi, sosial, budaya, politik dan ekonomi serta jaminan ruang hidup yang adil dan nyaman bagi warga Palembang," katanya.
Apalagi, Pulau Kemaro justru telah memiliki potensi wisata yang mumpuni dengan segala orisinalitasnya.
Baca Juga: Warga Sumsel Boleh Buka Puasa Bersama, Jam Operasional Restoran Dibatasi
"Harusnya Pemerintah lebih memerhatikan bagaimana mengembangkan potensi yang ada dalam aktifitas masyarakat lokal sehingga menjadi daya tarik baru bagi pengembangan wisata, bukan dengan melakukan pembangunan yang justru akan merusak nilai historis dan menggerus harapan ke depan pulau tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Palembang, Harnojoyo menilai pembangunan Pulau Kemaro dengan target menjadi Ancol ke dua Indonesia ialah berupaya mengembangkan sektor wisata.
Apalagi, investor juga sudah memiliki konsep bernama Bandar Sriwijaya yang ingin mengendapkan budaya dan sejarah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Antam vs UBS Juli 2025: Mana Emas Batangan Terbaik untuk Investasi Kilat?
-
Tipe Kaki Anda Netral, Overpronation atau Supination? Ini Cara Mengetahui Sepatu yang Cocok
-
Bukan Sekadar Gaya: Ini 5 Merek Kacamata Lari Terbaik yang Wajib Anda Punya
-
7 Kesalahan Fatal Pemula Saat Beli Sepatu Lari, Nomor 3 Paling Sering Dilakukan
-
Kursi Ampera Raib Lagi, Maling Lebih Cepat dari Pemerintah Jaga Ikon Wisata?