Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 25 Februari 2021 | 18:25 WIB
Antrian pegadaian (15/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto] Selama pandemi covid 19, transaksi pegadaian meningkat.

SuaraSumsel.id - Situasi pandemi covid 19 telah memberikan efek pada kehidupan ekonomi masyarakat. Lembaga Pengadiaan mencatat terjadi peningkatan transaksi selama pandemi covid 19 di Palembang, Sumatera Selatan.

Hal ini diungkapkan Kepala Bagian Pemasaran dan Penjualan Kanwil Sumbagsel III, Agus Fauzan dihubungi Suarasumsel.id, Kamis (25/2/2021).

Menurut ia, pandemi Covid 19 juga membuat ketahanan perusahaan relatif stabil. “Misalnya masyarakat menyadari pentingnya berinvestasi menyiapkan dana darurat. Transaksi pegadaian terus naik. Masyarakat misalnya makin banyak yang menggadai emas batangan atau perhiasan,” terang ia.

Berdasarkan datannya, keuntungan Pegadaian wilayah Palembang mencapai Rp 2,5 miliar baik produk gadai dan non gadai pada tahun lalu, atau pada situasi pandemi Covid 19.

Baca Juga: Capai Harga Tertinggi, Karet Sumsel Tembus Rp 20.000/Kg

Pegadaian mempunyai dua jenis produk yaitu produk gadai dan non gadai.

 Di masa pandemi saperti saat ini, sambung Agus, perolehan produk penggadaian selama pandemi tidak mengalami perubahan signifikan dengan kondisi masih relatif stabil seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Produk yang cendrung terdampak itu, hanya produk umkm. Angka minus 30 persen, sedangkan yang lain tidak,” katanya.

Terdapat kecendrungan masyarakat cendrung berinvestasi emas dan makin merencanakan keuangan mereka untuk masa datang di situasi pandemi Covid 19.

Dengan situasi banyak yang mengalami pemutusan hubungan kerja, penghasilan menurun menjadi pemicu masyarakat ingin beriventasi, agar makin bersiap pada situasi seperti saat ini.

Baca Juga: Ini Penyebab Produktivitas Padi Sumsel Masih Rendah

“Masyarakat juga harus cerdas mengelola keuangan agar kita tidak benar-benar kehilangan aset yang dimiliki saat ini,” pungkasnya.

Kontributor: Fitria.

Load More