Banjir Meluas di Prabumulih: 21 Kelurahan Terendam, Warga Mulai Dievakuasi

Banjir melanda Prabumulih akibat hujan deras dan luapan Sungai Kelekar.

Tasmalinda
Kamis, 11 Desember 2025 | 18:40 WIB
Banjir Meluas di Prabumulih: 21 Kelurahan Terendam, Warga Mulai Dievakuasi
banjir yang melanda wilayah kota Prabumulih Sumatera Selatan
Baca 10 detik
  • Banjir melanda Prabumulih akibat hujan deras dan luapan Sungai Kelekar.

  • Ketinggian air mencapai 50 hingga 100 sentimeter di 21 kelurahan dan satu desa.

  • BPBD Prabumulih mengevakuasi warga dan memantau kenaikan debit air.

SuaraSumsel.id - Hujan deras yang mengguyur Kota Prabumulih sejak Rabu (10/12/2025) sore hingga Kamis (11/12/2025) malam memicu banjir besar di hampir seluruh wilayah kota. Luapan Sungai Kelekar dan sejumlah anak sungai membuat air melimpas masuk ke permukiman dengan ketinggian mencapai 50 hingga 100 sentimeter, menjadikan peristiwa ini salah satu banjir terluas di tahun 2025.

Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kota Prabumulih melaporkan bahwa banjir ini berdampak pada 21 kelurahan dan satu desa. Laporan resmi tersebut juga telah diteruskan kepada BNPB RI, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, serta Pemerintah Kota Prabumulih.

Plt Kalaksa BPBD Prabumulih, Sriyono SH, mengatakan intensitas hujan yang tinggi dalam durasi panjang membuat debit air sungai tidak dapat terbendung.

“Curah hujan sangat tinggi dan berlangsung cukup lama, menyebabkan Sungai Kelekar meluap. Beberapa anak sungai juga tidak mampu menahan debit air sehingga air cepat memasuki permukiman. Petugas masih terus mengevakuasi warga di sejumlah lokasi,” kata Sriyono mengonfirmasi kondisi terkini.

Baca Juga:Bank Sumsel Babel Hadir Lebih Dekat bagi Masyarakat Pulau Rimau melalui Kantor Kas Baru

Berdasarkan pendataan sementara, wilayah terdampak antara lain Kelurahan Karang Raja, Tugu Kecil, Mangga Besar, Sidogede, Muara Dua, Muara Dua Barat, Sukaraja, Prabumulih, Sidomulyo, Majasari, Gunung Ibul, Gunung Ibul Selatan, hingga Prabujaya. Sebagian warga mulai dievakuasi menuju tempat aman karena kondisi air terus meningkat di beberapa titik.

Di lapangan, tim BPBD bersama relawan dan aparat gabungan terus melakukan penyisiran permukiman untuk memastikan tidak ada warga yang terjebak. Sejumlah jalan penghubung antarkelurahan juga dilaporkan tergenang sehingga akses mobilitas masyarakat terganggu.

Hingga Kamis malam, pihak BPBD masih memantau perkembangan cuaca dan kenaikan debit air. Warga diimbau tetap waspada, terutama mereka yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Kelekar dan wilayah cekungan yang rawan genangan. Informasi resmi lanjutan akan disampaikan melalui kanal BPBD dan pemerintah daerah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak