-
Gus Elham Yahya Luqman dikenal sebagai penceramah muda asal Kediri yang aktif mengisi majelis taklim.
-
Namanya viral setelah video dirinya mencium anak perempuan di majelis pengajian beredar di media sosial.
-
Ia telah meminta maaf dan mengaku khilaf, sementara Kemenag menilai tindakannya tidak pantas dilakukan tokoh agama.
SuaraSumsel.id - Nama Gus Elham Yahya Luqman mendadak ramai diperbincangkan publik setelah videonya mencium beberapa anak perempuan dalam majelis pengajian viral di media sosial. Aksinya memicu perdebatan nasional, bahkan membuat Kementerian Agama (Kemenag) turun tangan memberikan peringatan keras soal etika di ruang keagamaan.
Tapi, siapa sebenarnya sosok Gus Elham?
Dikenal sebagai Penceramah Muda dan Pengasuh Majelis Taklim Gus Elham dikenal sebagai salah satu penceramah muda asal Kediri, Jawa Timur, yang aktif mengisi kegiatan Majelis Taklim Ibadallah. Ia dikenal memiliki jamaah cukup banyak dan rutin menggelar pengajian terbuka yang disiarkan di media sosial.
Dalam beberapa video sebelumnya, Gus Elham sering tampak berinteraksi hangat dengan anak-anak dan jamaahnya, yang kemudian menjadi ciri khas setiap acara yang ia pimpin.
Baca Juga:5 Kolaborasi Strategis Bank Sumsel Babel dan Kejati Babel: Wujudkan Tata Kelola yang Transparan
Namun kebiasaan itu kini berubah menjadi kontroversi besar setelah rekaman dirinya mencium anak perempuan di majelis beredar luas dan dinilai publik sebagai tindakan yang tidak pantas.
Dalam video berdurasi sekitar satu menit itu, Gus Elham terlihat menggendong dan mencium pipi seorang anak perempuan. Beberapa warganet menganggap gestur tersebut “melewati batas kenyamanan publik,” apalagi dilakukan di ruang keagamaan terbuka.
Kritik datang deras, terutama di platform X (Twitter) dan TikTok. Banyak pengguna media sosial menyebut tindakan tersebut harus menjadi bahan introspeksi bagi tokoh agama agar lebih berhati-hati dalam bersikap di depan jamaah, terutama terhadap anak-anak.
Menanggapi kecaman publik, Gus Elham akhirnya menyampaikan permintaan maaf terbuka pada Selasa (11/11/2025). Ia menyebut tindakannya sebagai bentuk kekhilafan dan meminta masyarakat untuk memaafkan.
“Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat. Saya mengakui bahwa hal tersebut merupakan kekhilafan dan kesalahan saya pribadi,” ujar Gus Elham di depan jamaahnya di Kediri.
Kontroversi ini langsung mendapat perhatian Wakil Menteri Agama, Muhammad Syafii, yang menegaskan bahwa tokoh agama harus mampu menjaga keteladanan di ruang publik.
Baca Juga:Bank Sumsel Babel Gelar Lelang Serentak Bareng KPKNL Lahat untuk Tata Kelola Aset Transparan
“Kami menilai tindakan itu tidak pantas dan harus menjadi evaluasi bersama. Kemenag akan memperkuat pengawasan kegiatan keagamaan agar tetap mendidik dan aman,” katanya.
Meski Gus Elham sudah meminta maaf, opini publik masih terbelah. Sebagian menilai ia sudah cukup menyesal, sementara yang lain menilai permintaan maaf saja tidak cukup.
Namun satu hal yang pasti: kasus ini menjadi pengingat bahwa setiap perilaku tokoh publik kini selalu terekam dan diawasi, terutama di era media sosial yang serba cepat.